34. ✤

349 34 5
                                    

Pertemuan dengan Mr. Wang Investor dari China telah usai. Jeyan segera berlari menuju ruangan nya. Menyambar ponselnya yang tertinggal di meja.

Pukul 13:45

" Noah, apakah istri dan anakku sudah sampai?"

" Belum tuan Jey, nyonya dan tuan muda sejak tadi belum sampai kantor. Saya sudah menunggu mereka di lobby tapi nyonya dan tuan muda tidak datang juga. Saya juga sudah menghubungi supir rumah, tapi tak ada jawaban sama sekali "

Jeyan makin cemas dan khawatir. Sejak berlangsung nya pertemuan hatinya tidak tenang. Beberapa kali dia gugup dan salah bicara karena memikirkan Sarah dan Arjuna, serta Mahen.

" Mungkin saja nyonya dan tuan muda pergi jalan-jalan sekaligus, atau mungkin langsung pulang " Noah coba untuk berpikir positif.

Apa yang di katakan Noah memang sedikit ada benarnya. Tapi jika memang seperti itu, bukankah seharusnya entah sopir ataupun Sarah memberitahu nya atau Noah jika memang tidak jadi ke kantor.

" Iya bisa saja. Tapi jika memang seperti itu, bukankah seharusnya entah Sarah atau sopir memberitahu ku atau dirimu lewat pesan singkat? Lihat sendiri, baik aku maupun dirimu tidak mendapatkan pesan apapun sama sekali " Ucap Jeyan yang kini tengah mencoba menghubungi sang istri.

Pendapat Noah terbantahkan. Benar juga, sejak tadi di juga tidak mendapatkan telpon ataupun pesan singkat baik dari sopir rumah atau istri atasannya itu.

" Kenapa tidak bisa di hubungi " Jeyan makin di buat khawatir dan panik ketika Sarah tidak menjawab telponnya.

" Noah, coba kau hubungi nomor rumah" Sang sekretaris segera menghubungi telpon rumah.

" Sama tuan, tidak ada jawaban " Noah pun juga tak mendapatkan jawaban dari rumah meski sudah di hubungi berkali-kali.

" Ada apa ini, kemana semua orang! " Jeyan jadi kalut. Panik, khawatir, cemas, takut, dan frustasi bercampur menjadi satu.

Tiba-tiba saja ada pesan masuk ke ponsel Jeyan. Dari nomor yang tidak di kenal, sebuah pesan video. Tanpa basa-basi Jeyan langsung melihat video yang di kirimkan tersebut.

" Halo adik kesayangan ku "

" Bagaimana kabarmu? Masih ingatkah kau pada kakak mu ini? "

" Ka..Kak Hesa?! " Jeyan terbelalak kaget kala melihat video yang di kirim itu menampilkan sang kakak.

" Mencari istrimu ya? Iya kan? "

" Lihat, dia ada di sini " Mahesa langsung mengalihkan kameranya pada Sarah yang terlihat tertidur atau mungkin lebih tepatnya tak sadarkan diri.

Jeyan makin di buat terkejut, tangannya sampai gemetaran. Jadi istrinya saat ini ada bersama Mahesa.

" Lihatlah Jey, istrimu sekarang ada bersama ku. Dia aman berada bersama ku, jadi kau tenang saja " Ucap Mahesa, di iringi tawa ejekan pada Jeyan.

" Sialan! " Jeyan meremat ponsel nya begitu kuat, ingin rasa melempar ponsel itu jauh jauh.

" Ingat Jey, bukan kah sudah ku bilang bahwa aku akan merebut wanita ku kembali? Dan ya! Aku sekarang melakukannya, Sarah sekarang ada di tangan ku, Sarah sekarang jadi milikku dan bukan lagi milik mu" Tekan Mahesa.

" Bajingan! Brengsek! Sialan! " Umpat Jeyan berkali-kali, apalagi ketika video itu menampakkan Mahesa yang dengan kurang ajar menyentuh istrinya.

" Sarah milikku. Lihat Jey, aku mencium nya, aku menyentuh nya " Jeyan makin geram, di buat naik pitam ketika Mahesa yang dengan jelas di video itu mencium istrinya. Tangan kurang ajar nya, beraninya menyentuh tubuh istrinya.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat