14. ✤

545 62 14
                                    

" Sebaiknya aku pulang saja " Ucap Jeyan.

" Tidak kak, menginap saja dulu. Lagipula ini sudah malam. Kasihan juga Arjuna, lihatlah dia sudah pulas sekali. Jadi sebaiknya di tidurkan saja di sini "

" Yasudah kau bawa Arjuna saja sementara aku akan pulang " Ucap Jeyan sambil memberikan Arjuna yang tertidur pada Sarah.

" Tidak kak. Kakak juga ikut menginap, ini sudah larut. Jangan berkendara di larut malam, bahaya. Apalagi tidak ada jaminan jika kakak sewaktu-waktu mengantuk di perjalanan, menyetir sambil mengantuk itu berbahaya "

" Tapi—"

" Halah, tidak ada tapi tapian. Ayo masuk, tidak usah sungkan. Seperti dengan siapa saja. Lagipula ini kan rumah ku sendiri bukan rumah orang lain " Ucap Sarah yang tentu ada maksud menyindir seseorang.

Sindiran yang tepat di tujukan pada seseorang yang kini sedang kepayahan dan kesal karena menggendong istri keduanya yang hamil 4 bulan yang kini tengah tidur pulas.

" Ayo kak " Sarah pun menarik Jeyan masuk ke dalam rumah.

Jadilah mereka masuk bersama-sama, berbarengan dengan Mahesa yang menggendong Rachel, terlihat jelas sekali bahwa dia kesal.

••••••••

Esok paginya.......

" Pesta semalam sangat menyenangkan, aku harap daddy mengadakan nya sendiri di rumah. Ayo daddy adakan pesta seperti semalam, tapi yang lebih besar dan lebih meriah. Jangan lupa juga beri maskot tayo supaya lebih menyenangkan! " Seru Arjuna.

" Kau berniat menghabiskan seluruh uang daddy, ya? Kau pikir mengadakan pesta tak butuh banyak uang? "

" Iya pakai uang tapikan uang daddy banyak. Jadi mengadakan pesta seperti tadi malam pasti cuma soalan kecil" Jawab Arjuna dengan santai.

" Pintar sekali kau menjawab. Belajar dari siapa kau anak nakal. Kecil-kecil sudah pandai soal menghabiskan uang "

" Dari daddy lah, hehehe "Sahut Arjuna, tak lupa senyuman jenaka nya.

" Hei sudah, sudah, ayo kita sarapan. Soal pestanya kita bicarakan lagi nanti " Ucap Sarah sambil menyodorkan piring yang telah berisi menu sarapan pagi ini.

" Bibi suapi~" Pinta Juna merengek.

" Manja sekali kau " Ucap Sarah. Meski begitu dia tetap menyuapi Arjuna.

" Aku juga mau di suapi " Sahut Jeyan.

" Dasar, anak dan ayah sama-sama manja. Pasti jika di rumah juga begini, kan?" Tetap saja Sarah juga menyuapi Jeyan.

" Kami hanya manja pada bibi Sarah tersayang yang cantik dan baik ~ " Goda mereka berdua bebarengan.

" Kompak sekali. Cetakan " Ujar Sarah. Tentu membuat gelak tawa mereka bertiga mengudara.

Akhirnya mereka bertiga memulai sarapan mereka, dengan Sarah yang berubah jadi babysitter untuk ayah dan anak itu. Meski begitu Arjuna masih tetap mengoceh tentang pesta. Berharap sang ayah mengadakan pesta yang seperti Kevin adakan.

Di sisi lain masih ada seseorang. Masih ada eksistensi seseorang yang melihat mereka bertiga dari kejauhan. Melayangkan tatapan tak suka, tangannya terkepal erat, sungguh panas dirinya melihat pemandangan itu. Entah merasa panas dengan maksud apa, hanya dia yang merasakan.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Where stories live. Discover now