22. ✤

514 53 21
                                    

Jeyan makin bahagia, Mahesa makin sengsara.

Kemesraan-kemesraan Jeyan dan Sarah yang bertebaran di rumah ini semakin hari membuatnya jadi gila. Emosinya meledak-ledak. Kecemburuan nya semakin menjadi-jadi setiap saat kala melihat Sarah dan Jeyan saling bermesraan. Apalagi semenjak Sarah hamil. Mahesa juga tidak terima jika Sarah hamil anak adiknya itu.

Memang benar kata orang bahwa penyesalan selalu datang di akhir. Kini Mahesa mengalaminya.

Kenyataan bahwa sebenarnya dia memang membutuhkan dan menginginkan cinta mantan istrinya itu. Mahesa ingin Sarah, dia ingin wanita itu kembali menjadi miliknya. Bagaimana pun caranya Mahesa ingin Sarah jadi miliknya lagi.

Sama halnya dengan Mahesa, Rachel pun sama saja. Sama-sama cemburu terhadap Sarah. Bedanya Rachel cemburu atas kehamilan Sarah. Apalagi sejak Sarah hamil nenek dan ibu mertuanya sangat memanjakan Sarah ketimbang dirinya.

Kecemburuan ini juga mengakibatkan Rachel yang secara tak langsung ingin bersaing pewaris di sini.

Rachel jadi tak tenang kalau saja nanti nya anak Sarah lah yang akan jadi penerus pewaris utama terbanyak di rumah ini mengingat Sarah sangat di sayangi nenek dan ibunya mertuanya. Takut kalau anaknya nanti hanya akan dapat sisa.

Lengkap sudah sepasang suami-istri ini. Punya kecemburuan pada orang yang sama namun beda hal. Mahesa yang cemburu ketika Sarah menjadi milik Jeyan dan Rachel yang cemburu dengan kehamilan Sarah.

Ini tidak bisa di biarkan, anakku harus jadi yang utama. Anakku harus jadi pewaris utama keluarga ini. Tunggu dan lihatlah Sarah, aku tidak akan membiarkan anakmu bertahan......akan ku lenyapkan bayimu cepat atau lambat.......

Mulai hari ini aku tidak akan tinggal diam. Cepat atau lambat Sarah akan jadi milikku lagi........

•••••••••

" Wah cantik sekali " Ucap mama Mirna saat melihat bekal Sarah yang di hias sedemikian rupa. Cantik dan manis.

" Jadi sayang kalau di makan "

Sarah jadi tersipu atas pujian ibu mertuanya itu.

" Chel, kau tidak membuat bekal untuk Mahesa? " Kini wanita itu bertanya pada menantu pertamanya.

" Tidak ma " Jawab Rachel sambil fokus pada ponselnya.

" Kenapa? Jangan bilang kau malas atau tidak bisa membuat setidaknya menu masakan sederhana "

" Tidak ma, jangan salah paham. Bukannya aku malas atau apapun tapi mas Hesa tidak suka di bawakan bekal. Kalau tidak percaya tanya saja pada Sarah. Ya kan, Ra? Dulu saat kau masih jadi istrinya mas Hesa kau pun selalu membawakan nya bekal tapi ujung-ujungnya malah di buang olehnya di tempat sampah. Jadi ya percuma susah payah di buatkan tapi malah di buang " Ucap Rachel dengan enteng nya tanpa memikirkan perasaan Sarah.

Mendengar hal itu perasaan Sarah agak terluka. Jadi mengingat masa-masa menyakitkan itu.

" Hush! Jaga bicaramu, seharusnya kau tidak boleh berbicara seperti itu " Tegur Mirna yang sadar akan ucapan Rachel menyinggung Sarah.

" Kenapa ma? Aku kan berbicara apa adanya. Ini juga supaya mama tau kalau mas Hesa tidak suka di bawakan bekal makan siang. Memang lebih baik tidak buat daripada sudah susah payah akhirnya di buang " Bukannya berhenti Rachel malah memperjelas.

" Iya-iya sudah cukup " Akhirnya Mirna menyudahinya.

Rachel kalau dia ajak bicara malah jadi tidak punya rem dan seenaknya ceplas-ceplos.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Where stories live. Discover now