45. ✤

438 51 7
                                    

Jeyan tak menyangka bahwa dia akan bertemu Sarah.

Apakah Jeyan senang?

Jelas, tentu saja sangat senang. Setelah 3 bulan lebih tidak bertemu Sarah-lebih tepatnya di pisahkan dari Sarah. Sangat rindu dirinya akan wanita itu. Ingin dia peluk dengan erat dan cium wanita nya.

Tapi secara bersamaan dia juga geram karena kehadiran Mahesa di dekat Sarah. Memeluk istrinya itu-mantan istri. Tapi Jeyan masih tidak terima dan tidak akan menerima kenyataan bahwa sekarang Sarah bukanlah milik nya lagi. Jeyan tetap kukuh bahwa Sarah adalah istrinya, miliknya.

Jeyan bersedia jika detik ini juga harus berkelahi sampai babak belur demi mendapatkan Sarah lagi. Sekalian balas dendam pada kakaknya itu.

" Sarah! "

Sarah dan Mahesa langsung menoleh.

" M-Mas....Je...yan? "

Mahesa yang melihat kehadiran adiknya itu jelas langsung layangkan tatapan tajam. Kenapa di saat seperti ini Jeyan harus datang.

" Sarah...." Ucapnya lagi.

Jeyan hendak hampiri Sarah, tapi Mahesa dengan sigap menjauhkan wanita itu dalam dekapannya.

" Jangan sentuh istri ku! " Geram Mahesa.

" Sialan kau Mahesa. Seharusnya larangan itu untuk mu! "

" Cih! Masih tak sadar juga kau, Jey. Ingat, Sarah sudah resmi bercerai dengan mu dan dia sekarang adalah istri ku, milik ku! "

" Tetap saja aku tidak-"

" Kak sudah, ayo pulang. Aku ingin pulang, aku tidak mau di sini. Cepat bawa aku pulang" Adu Sarah tiba-tiba bersuara. Dengan suara yang lemah dan gemetar, juga sisa tangisnya, dia mengadu ingin pulang pada Mahesa.

Tentu saja Jeyan yang mendengar itu terkejut. Bagaimana bisa Sarah mengadu pada Mahesa?

" Sarah apa yang kau lakukan? Kenapa kau malah meng-"

" Kenapa kau tega membohongi ku mas? Kenapa kau begitu tega membodohi ku selama ini? "

Sarah yang semula bersembunyi pada pelukan Mahesa kini berbalik dan tatap lurus Jeyan dengan tatapan nanar. Terlihat jelas raut kecewa, dengan air mata yang terus mengalir dengan sendirinya.

" Sarah apa maksud mu? Membohongi? Membodohi? Aku tidak melakukan apapun"

Penyangkalan Jeyan buat Sarah geram. Wanita itu ambil foto yang berserakan di lantai, lalu lemparkan pada Jeyan.

" Lalu apa ini?! Kau sebut ini tidak berbohong, hah?! Kau sebut ini apa?!"

Sarah kembali histeris, buat Mahesa mendekap nya lagi dalam pelukannya.

Jeyan langsung tertegun dan bungkam. Tidak bisa mengelak lagi, itu benar dirinya dan Julia.

Tapi bagaimana Sarah dapat semua foto ini? Dan kapan dan siapa yang mengambil foto ini?

" Teganya dirimu...."

Tak selang beberapa lama Mirna dan nenek datang. Jelas pasti mereka mendengar suara berisik orang bertengkar makanya segera menghampiri.

" Ada apa ini? Kenapa? Apa yang terjadi?"

Seketika suasana jadi sunyi, tidak yang berbicara atas situasi ini, hanya ada tangisan Sarah di antara mereka.

" Hesa...bawa Sarah pulang saja. Tenangkan dia. Nanti jika Arjuna bertanya biar nenek dan ibumu yang akan mengatasinya. Untuk Mahen biarkan dulu saja di sini, besok ibumu yang akan mengantarkan nya ke rumah kalian " Nenek pun bersuara, menengahi situasi ini.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin