43. ✤

419 51 12
                                    

" Mommy...."

" Iya, Juju "

" Adik yang di sini ke mana? Kok perut mommy tidak gendut lagi? Apa adiknya sudah lahir?"

" Mana mommy? Aku ingin melihat adikku"

Sarah langsung terdiam. Memikirkan bagaimana caranya menjelaskan pada Arjuna dan membuat nya mengerti.

Hembusan nafas berat keluar dari mulut Sarah.

" Juju........" Begitu berat untuk Sarah mengatakan ini. Tidak ingin menyakiti hati kecil putranya." adiknya memang sudah lahir, tapi......t-tapi......adiknya tidak lahir untuk kita "

" Maksudnya apa? "

Air mata Sarah lolos dengan sendirinya.

" Mommy kenapa malah menangis? "

" Tidak sayang, mommy tidak apa-apa " Buru-buru Sarah menghapus air matanya.

" Arjuna......yang sabar ya sayang. Adik mu sekarang ada di atas sana, bersama mommy Nita. Dia bahagia di sana. Dia pergi untuk menemani mommy Nita "

Tak lama bibir anak itu melengkung. Matanya berkaca-kaca, setelah nya air matanya jatuhmenangis.

Sarah segera memeluk sang anak.

" Tidak apa-apa ya sayang, jangan bersedih. Lagipula Juju kan masih punya adik Mahen. Dia juga adikmu " Ucap Sarah sambil mengusap-usap kepala Arjuna.

Kemudian Sarah menangkup wajah Arjuna, sambil mengusap air matanya.

" Yasudah, besok ayo kita pergi ke tempatnya adik. Sekalian juga kita ke makamnya mommy Nita " Sahut Mahesa yang memang sejak tadi juga ada di situ.

------------

Jeyan kembali bekerja seperti biasanya. Kini pria itu lebih memilih memandangi foto yang ada di meja kerjanya daripada pekerjaannya.

Foto keluarga kecilnya. Dirinya, Sarah, dan Arjuna.

Foto yang di ambil 1 minggu sebelum Jeyan harus terpisah dari Sarah. Foto yang memperlihatkan Sarah yang duduk di tengah sementara dirinya dan Arjuna berada di samping kanan dan kiri Sarah sambil memegang perutnyacalon anggota baru keluarga mereka.

Tangan Jeyan seketika terkepal, menggebrak meja kerjanya cukup keras.

" Sialan...kau Mahesa! " Geramnya.

" Lihat saja, aku tidak akan tinggal diam. Cepat atau lambat aku akan merebut Sarah lagi darimu "

Tok tok tok!

" Masuk! "

Dengan agak kesal Jeyan menerima tamu di ruangannya, meski aslinya dia hari ini sangat tak ingin bertemu siapa pun.

" Ayah! " Seorang anak kecil berlari menghampiri nya tak lama setelah pintu di buka dari luar.

Di ikuti pula seorang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah sang istri.

" Kalian ke sini? " Tanya Jeyan sembari mengangkat tubuh kecil Aira ke gendongannya." Kenapa tidak memberitahu dulu sebelum ke sini? "

" Ini kejutan ayah " Sahut Aira.

" Mas...aku membawakan makan siang untukmu " Ucap Julia seraya menaruh kotak bekal berukuran sedang.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Where stories live. Discover now