44. ✤

404 53 14
                                    

" Nenek! Nenek buyut! Aku dan mommy pulang!" Seru Arjuna saat memasuki rumah. Di ikuti Sarah dan Mahesa di belakangnya bersama Mahen.

Mirna dan nenek yang memang ada di ruang tamu seketika menoleh.

" Arjuna....Sarah! "

Pada akhirnya mereka berempat berpelukan. Tangisan tak dapat terelakkan.

"Nenek mana daddy? Aku mau beritahu kalau aku bawa mommy pulang "

Nenek dan Mirna saling melirik.

" Daddy....sedang bekerja sayang. Jadi beritahu nanti saja ya kalau sudah pulang"

" Yasudah kalau begitu, telpon saja "

" Tidak bisa Juna, daddy sibuk jadi jangan di telpon ya. Nanti pekerjaannya tidak selesai selesai. Jangan di ganggu supaya pekerjaan daddy cepat selesai lalu bisa pulang siang, oke?" Jelas Mirna beralasan.

" Oke, baiklah " Untungnya anak itu mau menurut.

" Yasudah kalau begitu, sekarang Juna dan adik Mahen istirahat ya—tidur siang dulu. Pasti lelah kan? Nanti nenek bangunkan kalau daddy sudah pulang. Nenek yakin daddy hari ini akan pulang lebih awal "

" Oke! " Arjuna kembali menurut, tanpa menaruh rasa curiga dan ingin tahu. Di pikiran nya hanya ada bagaimana dia akan mengejut sang ayah bahwa dia membawa pulang ibunya kembali.

Akhirnya Juna dan Mahen di antar ke kamar oleh bibi. Kini tersisa lah para orang dewasa itu.

Sarah sejak tadi hanya diam, dalam hati sebenarnya ia sedang meraung-raung meminta tolong— ingin mengadu. Mengeluhkan semua yang dia alami pada ibu mertuanya itu. Tapi masih ada Arjuna, jadi dia memilih bungkam.

Sekarang Arjuna tidak ada di sini jadi detik itu juga tangisan Sarah kembali pecah sambil memeluk ibu mertuanya sangat erat. Menangis begitu pilu.

" Ma...tolong aku...kumohon bebaskan aku. Aku tidak mau seperti ini. Aku ingin kembali pada mas Jeyan. Hubungi dia bahwa aku sudah pulang, katakan padanya untuk bawa aku pergi jauh dari kak Hesa "

" Katakan pada kak Hesa supaya menceraikan ku. Tolong marahi dia, tegur dia. Mama adalah ibunya jadi beritahu dia kalau aku ini milik orang lain, jadi dia tidak bisa seenaknya berbuat seperti ini. Tolong aku ma...tolong aku....."

Sarah racaukan semuanya. Keluh kesahnya, uneg-uneg nya, kekesalannya, pemberontakan nya—semua. Semuanya Sarah adukan pada Mirna. Meminta pertolongan dan pembelaan atas apa yang tidak bisa ia atasi sendiri.

Selama ini hanya bungkam karena tahu dia tidak bisa apa-apa jika hanya bersama Mahesa. Tapi sekarang ini adalah kesempatan nya, maka dari itu dia keluarkan semuanya. Sarah yakin dia akan di bela seperti biasanya.

" Jauhkan aku dari kak Hesa ma....." Sarah sampai merosot lemas.

Buat yang lain ikut sigap menahan tubuhnya yang telah terduduk lemas di lantai.

" Suruh kak Hesa pergi ma. Katakan padanya bahwa aku ini milik mas Jeyan.."

"Sarah tenangkan dirimu. Iya mama dan nenek tahu, sayang. Kita akan membantu mu, kita akan menemukan jalan keluar yang terbaik untukmu " Ucap Mirna menenangkan. Di dekapnya wanita yang sudah ia anggap anak sendiri itu.

" Aku ini...milik...mas...Je....yan....bukan istrinya..kak.....Hesa " Suara Sarah makin lemah, lelah karena banyak menangis.

Tak lama mata Sarah tertutup perlahan. Masih dengan meracau dengan semua aduan nya.

Sementara Mahesa—pria itu pilih bungkam sejak tadi, sejak awal memang tidak ada niatan untuk berbicara pada ibu dan neneknya. Karena sebenarnya dia di sini hanya menuruti keinginan Arjuna agar berhenti merecoki Sarah. Bahkan Mahesa berniat mengajak Sarah pulang lagi setelah Arjuna sampai di sini. Mengecoh anak itu sebentar dan meninggalkan nya. Jujur Mahesa menyesal mengajak Sarah ke sini karena Arjuna.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Where stories live. Discover now