35. Cemas

2.8K 341 1K
                                    

"Terlepas bagaimana bentuk diriku yang sekarang atas apa yang terjadi dengan diriku selama ini, harapan ku tidak pernah lepas dari ketabahan dan keikhlasan hatiku yang terus besar tidak berujung"

-Ayra Rafaella Maryam-

Shalatnya di jaga ya guys
Happy Reading ❤️

***
Pupil mata Aska yang awalnya menajam kini meredup sayu.

Kepala Aska menggeleng tidak percaya, Jantung Aska berdetak dua kali lipat dari sebelumnya.

Bohong.

Pria itu pasti berbohong.

Tapi setelah mendengar rekaman percakapan orang tuanya dengan pria di hadapannya ini, Aska rasanya seperti di tusuk ribuan pisau yang tepat mengenai hatinya.

Rasa sesak, sakit, dan rasa bersalah menjadi satu.

Tidak sedetik pun Aska melewati mendengarkan rekaman itu.

Dirinya koma, setelah sebulan mengikuti terapi dirinya harus dihadapkan pada kenyataan bahwa ternyata dirinya akan di jodohkan dengan seorang wanita yang tidak di kenalnya.

Ternyata semua itu tidak luput dari pertanggungjawaban nya pada sosok Ayra.

Kenapa Aska tidak menyadari itu semua dan berakhir menyakiti seseorang yang sama sekali tidak seharusnya mendapatkan perlakuan seperti itu.

Aska marah, Aska marah atas ketidak jujuran orang tuanya bahwa keluarga Ayra lah pemilik dari mobil yang terlibat kecelakaan dengannya dulu.

Tapi jika memikirkan kembali apa yang telah dirinya lalui. Orang yang paling sepatutnya untuk disalahkan adalah dirinya.

Tidak akan ada kejadian seperti ini seandainya saja dirinya mendengarkan ucapan supir pribadinya.

Aska adalah peran utama yang telah menciptakan kekacauan ini.

"Bawa aku pada istriku"

Pria itu menoleh menatap Aska setelah mendengarkan kalimat yang dianggapnya sangat lucu keluar dari mulut Aska setelah sekian lama Aska hanya diam dan menunduk setelah dirinya menjelaskan awal dari permasalahannya dengan Ayra.

"Apa? Istriku?"

"Hahaha, anda serius mengatakan itu tuan Aska Gavindra Dirgantara?"

"Bukankah dalam artian talak itu sudah jatuh kemarin, saat anda tanpa berperasaan mengusirnya dari rumahmu dan memutuskan tidak lagi memiliki hubungan dengannya, Ayra?"

"Dia masih istriku!" Balas Aska mencoba memperingati pria yang ada di hadapannya.

Ada kalimat tidak menyenangkan yang barusan tertangkap di indera pendengarannya, dan itu sukses mengalihkan fokusnya lalu menatap tajam pria dihadapannya ini.

"Kurasa tidak lagi"

"Jaga ucapanmu! Dia istriku, dan selamanya akan begitu" Urat-urat di leher Aska seketika tercetak jelas.

Mata Aska yang terlihat menggelap menandakan bahwa dirinya berhasil terpancing emosi.

Aska tidak menyukai ucapan pria di hadapannya.

"Kamu tidak bodoh Aska, berkali-kali aku menemukanmu bahkan melihatmu dengan mata kepalaku sendiri sedang mempelajari ilmu agama. Kupikir untuk hal seperti ini tidak perlu lagi aku jelaskan, dan ku rasa kamu cukup pintar untuk memahami maksud ucapan ku"

"Talak itu sudah jatuh"

Tangan Aska terkepal kuat, Aska tidak menyukai kalimat itu.

Ayra adalah istrinya! Sampai kapanpun hingga maut memisahkan Ayra tetaplah istrinya.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Where stories live. Discover now