24. Kehidupan Aska dan Ayra

4.9K 364 90
                                    

WARNING‼️
Buat yang sering nanyain kehidupan Aska dan Ayra sejak Ayra pergi, jawabannya ada di sini. Awas ya jangan ada yang terlewatkan. Setiap kalimat selalu ada kata kunci untuk teka-teki kedepannya.

-Happy Reading-

***
Aska memasuki rumah yang seperti kapal hancur dengan Ayra yang sedang tertidur pulas berada di gendong nya.

Mata tajamnya fokus kedepan, sesekali melirik Ayra yang sama sekali tidak terganggu dengan pergerakannya.

Tadi masih berada di pelukan Aska tiba-tiba Ayra tertidur, mungkin efek kelelahan. Aska yang menyadari itu segera menghubungi pengawal dan beberapa maid baru yang diperintahkan untuk membereskan barang-barang Ayra kemudian membawa Ayra pulang tanpa menunggu persetujuan dari Ayra.

Aska pikir jika menunggu Ayra mengiyakan ajakannya, mungkin Ayra akan menggunakan berbagai alasan untuk menolak, dan Aska tidak ingin itu terjadi.

"Son, sorry"

"–maafkan saya dengan semua kekacauan yang terjadi dengan dirimu dan ibumu" Ucap Aska dengan perasaan campur aduk usai meletakkan Ayra di atas tempat tidur kamarnya, jangan lupakan tangannya yang tak berhenti mengelus lembut perut buncit Ayra.

Bibirnya tertarik keatas saat mendapat respon berupa tendangan kecil dari dalam perut Ayra.

"Istirahatlah, dan biarkan ibumu juga istirahat" Aska mengecup perut Ayra setelah mengatakan itu kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Selama berada di dalam kamar mandi pikirannya terus melayang pada kehidupannya selama ini sejak Ayra pergi meninggalkan dirinya.

Perusahaannya yang tidak teratur karena dirinya yang susah untuk mengendalikan pikirannya.

Awalnya Aska membiarkan itu semua dan menganggap semuanya akan cepat berlalu.

Namun menginjak kurang dari satu bulan, pikirannya semakin kalut, hatinya gelisah dan terus memikirkan Ayra.

Aska berusaha tegas mengelak keinginan hatinya yang dirasa tidak wajar, tapi setiap kali Aska mencoba untuk menolak selalu ada sisi dimana dirinya menginginkan kehadiran Ayra.

Hingga satu hari Aska kembali mencoba mencari keberadaan Ayra setelah membiarkan semuanya karena menganggap Ayra akan kembali datang menemuinya, waktu terus berjalan dan Aska merasa begitu tersiksa dan ingin segera menemukan keberadaan Ayra.

Tidak mudah.

Ternyata Ayra menyusun semuanya secara matang, sedikitpun tidak ada jejak yang tertinggal.

Ayra benar-benar berniat untuk meninggalkan Aska, dan saat Aska menyadari hal itu Aska semakin kalut.

Entah kemana lagi Aska harus mencari, bahkan orang suruhan terpercaya nya pun sulit mendapatkan informasi.

Tidak sampai disitu setelah berjalan tiga bulan Aska masih terus berusaha mencari dengan hidupnya yang kacau balau, bahkan mengurus dirinya pun rasanya tidak ada waktu, yang di pikirannya hanyalah Ayra.

Dan dimana saat Xavier yang kembali datang dengan informasi yang lebih akurat membuat Aska mendapat satu titik petunjuk dan terus menggali informasi.

Akhirnya Aska bisa menemukan keberadaan Ayra.

Kurang lebih satu pekan sebelum berani menampakkan dirinya di hadapan Ayra, Aska hanya terus mengamati Ayra dari jauh.

Aska membuntuti Ayra dari pagi hingga petang.

Hal yang paling menyedihkan menurut Aska saat dihadapan mata nya sendiri Aska tidak bisa melakukan apa-apa karena terlampau malu.

Tempat tinggal Ayra yang lusuh, makanan yang tidak sehat dan bahkan sama sekali tidak cukup konsumsi, Ayra yang berusaha mengendalikan dirinya sendiri saat drop, Ayra yang tiba-tiba mual dan berakhir duduk dan menangis di tempat yang tidak layak.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن