✿ Bab 7.

65 58 7
                                    

➹ Memories

- - -

Ketika sedang mencari kunci rumah yang Ivy simpan, tangan Nolan yang satunya tetap merangkul Ivy dengan erat. Pintu sudah terbuka, Nolan membantu Ivy untuk berbaring di sofa dekat perapian, dia segera mengambil selimut yang terkapar di lantai lalu, pelan - pelan Nolan membantu Ivy untuk menyelimuti tubuhnya.

Nolan mulai duduk di dekatnya, yang hanya berlapis karpet bulu, "Kenapa kamu duduk di lantai?" Tanya Ivy dengan suara rendahnya.

"Tidak apa, duduk di sini enak kok."

Ivy selalu menatapnya dengan mata sayu karena sedikit mengantuk.

"Nolan, kenapa kamu tidak penasaran dengan yang terjadi padaku tadi? Apa kamu tidak ingin tahu alasannya apa?"

"Aku rasa, kamu punya alasan tertentu dan aku juga tidak seharusnya tahu."

"Nolan, kata kakakku, aku kecelakaan yang menyebabkan aku tidak bisa ingat dengan kejadian sebelumnya. Saat aku sudah merasa baik, tidak tahu kenapa sebulan ini aku selalu dapat sedikit memori yang terlintas di pikiranku, itu benar - benar membuatku kepalaku sakit dan tiba - tiba menangis."

Ivy menepuk bahu Nolan selama beberapa kali, "Hey, kamu dengar aku tidak? Nolan, apa kamu sedang menatapku?!" Perlahan Ivy mulai terlelap.

Ia masih sedikit bisa merasakan, bahwa jari - jari Nolan mulai menggenggam tangan Ivy. Selama kamu berbicara, aku selalu menatapmu dan mendengarkanmu dengan baik, Ivy.

Ivy refleks terbangun karena mendengar Owie mengeong, pandangannya seketika berpaling pada Nolan yang sedang tertidur di dekatnya, di saat seperti ini ingin sekali Ivy mengintip agar bisa tahu wajah Nolan seperti apa, namun Ivy mengurungkan niatnya.

"Aku rasa, kamu juga punya alasan tersendiri, kenapa selalu memakai topeng menyeramkam itu," Tutur Ivy. Ia langsung bangun untuk memeriksa tempat makan Owie.

Setelah memeriksa ke beberapa rak yang ada di rumahnya, Ivy merasa heran karena stok makanan Owie tidak ada di tempatnya.

Drtt.. Drttt... Ivy menelepon kakaknya,

"Kenapa Ivy?"

"Kak, stok makanan Owie di simpan di mana?"

"Ah, kakak lupa memberi tahu kamu. Ada di dekat meja di kamar kakak."

Ia segera berjalan ke kamar Zara, saat perlahan pintu terbuka Ivy melihat kamar kakaknya begitu rapih dan banyak sekali tumpukkan yang tersusun di Meja kakaknya. Ivy pun langsung mengambil beberapa kantong makan untuk Owie.

Baru saja Ivy mau pergi dari kamar kakaknya, Ivy menatap foto seorang Pria yang ada di meja kak Zara, Hm? Ini bukan kak Brian, apa ini mantan kakakku? Mungkin begitu. Ngomong - ngomong Pria ini punya mata yang sangat Indah berwarna biru, Pikirnya.

"Ivy? Kamu ada di mana?" Panggil Nolan.

"Oh! Aku datang, Nolan," Ucap Ivy segera menaruh foto itu.

"Kamu habis apa?"

"Aku habis ambil stok makan Owie. Oh iya, ini sudah hampir malam, apa kamu mau makan sesuatu?"

"Hm, aku sedang tidak selera makan tapi biarkan aku yang memasak untukmu, tidak apa - apa kan?"

"Wah, di lihat dari nada bicaramu, sepertinya kamu pandai dalam hal ini," Goda Ivy.

Ivy duduk sembari menunggu Nolan mempersiapkan makan malam, terkadang Ivy tidak bisa fokus karena melihat keahlian Nolan dalam memasak. Tidak lama sedari itu, Nolan perlahan menghampiri Ivy dan membawa makanan yang dia buat.

"Makan malam sudah siap."

"Wah, apa ini?" Tanya Ivy.

"Ini makanan dari Jepang yang terkenal saat Musim dingin, namanya Sukiyaki."

"Eh?! Ada jamur juga," Pelan - pelan Ivy mulai memakannya. Karena rasanya sangat enak sekali, spontan Ivy menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri, lalu Ia menaruh sendok dan sedikit berbicara keras, "Hmm.. Kamu benar - benar pandai sekali, Nolan."

"Nanti, aku akan membuatkan banyak makanan untukmu."

"YEAYYY! AKU PASTI MENYUKAI ITU!" Ucap Ivy dengan rasa gembiranya.

***

Gimana? Lanjut gakkkk niihhh?

Have a nice day!
Jangan lupa follow dan vote juga

Makasih ✿

𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚓𝚊𝚔 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 ✨️

— 𝚜𝚒𝚜𝚢𝚢𝚢_𝟶𝟹

Memories [END]Where stories live. Discover now