✿ Bab 4.

98 91 15
                                    

➹ Memories

- - -

Segelintir cahaya matahari memasuki ruangan Ivy, kepalanya masih sedikit pusing karena kejadian kemarin, pelan - pelan Ivy bangun.

"Ivy!" Ujar Zara. Dia baru datang dari luar.

"Kak,"

"Kita sarapan dulu, setelah itu kita pergi ke rumah orang tua kak Brian, oke?

Mereka berkumpul di meja makan, terlihat hidangan yang di sajikan sangat mengoda dan sedikit membuat perut Ivy keroncongan. Perlahan makanan itu masuk ke dalam mulut Ivy, lalu refleks Ivy berkata, "Kak ini enak sekali."

Ketika semua sudah bersiap, mereka segera mengunjungi orang tua kak Brian, perjalanan yang di tempuh tak terlalu lama hanya memerlukan waktu beberapa menit saja.

"Ya ampun, si cantik datang lagi ke sini." Seorang perempuan paruh baya menghampiri mereka.

"Siang Ibu, bagaimana kabarnya?"

"Lebih baik kita mengobrol di dalam saja, ayok silakan masuk."

Setelah masuk ke dalam, Ivy dan kakaknya duduk di ruang tengah, saat melihat sekeliling Ia sedikit terpesona karena melihat Rumah kak Brian yang cukup besar.

"Ibu, ini adikku Namanya Ivy."

"Aduh, sama cantiknya denganmu Zara."

Ivy tersenyum, "Terima kasih."

Ketika sudah melewati pembicaraan tentang perkenalan, Ivy merasa sedikit bosan, Ia meminta Izin kepada kak Zara dan Ibu kak Brian untuk pergi ke halaman belakang.

Ivy duduk sejenak, sembari melihat ke sekitaran. Saat mendengar namanya di panggil, spontan Ivy segera menoleh dan Ia lihat kak Brian perlahan menghampiri membawa segelas Teh hangat.

"Boleh kak Brian duduk di sini juga?"

"Loh?! Ini kan rumah kakak, dan sudah seharusnya boleh - boleh saja kan?"

Kak Brian tertawa, dan dalam sekejap raut wajahnya berubah. "Ivy? Apa kamu keberatan jika kak Zara pergi meninggalkanmu sendirian?"

"Kak, aku sudah mempersiapkannya walaupun belum lama ini, tapi aku benar - benar tidak masalah, karena memang sudah seharusnya seperti itu kan? Mungkin barangkali, nanti kak Zara dan kak Brian harus mengunjungiku sekali - kali, hahahaha."

"Kalau itu, sudah pasti Ivy."

"Brian! Ivy! Waktunya makan!" Teriak kak Zara yang terdengar sampai belakang rumah.

Sudah sepekan Ivy bersama kakaknya, ketika pulang lagi ke rumahnya, Ivy di antar dan sampai ketika malam.

"Brian, aku harus antar Ivy sampai ke rumah."

"Kak, aku tidak apa - apa dan sudah di sini saja, lagi pula kak Zara harus segera pergi karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan, bukan begitu?" Tutur Ivy.

Ivy berpamitan dan pergi sembari menggendong tasnya yang berisi barang - barangnya. Saat mencoba menoleh ke belakang, Ia melihat ekspresi kak Zara yang khawatir dengannya.

Karena rumah Ivy jauh dari pemukiman, jadi setelah kendaraan terparkir, masih membutuhkan sekiranya 15 menit untuk sampai.

Menurut sebagian orang, waktu malam sangat menakutkan karena suasananya yang begitu mencekam namun, Ivy justru tidak merasakan takut dalam dirinya, Ivy tetap santai berjalan di gelapnya malam.

Ketika tinggal beberapa langkah lagi sampai di rumahnya, pandangan Ivy tertuju pada seseorang yang sedang berdiri di depan rumahnya, saat terus menatap lebih jelas, Ia kaget dan berteriak.

"Nolan!"

"Selamat malam, Ivy."

"Aku kira ada orang asing, sedang menyusup ke rumahku."

"Hahahhaa, bagaimana kamu bisa tahu ini aku?"

"Dari kejauhan aku terus menatap dan melihat seseorang memakai topengnya dan, sudah jelas itu pasti kamu."

"Bagaimana liburanmu di Kota? Menyenangkan?"

Ivy terdiam sejenak, "Eh? Kok kamu tahu aku pergi ke Kota?" Tanya Ivy.

***

Gimana? Lanjut gakkkk niihhh?

Have a nice day!
Jangan lupa follow dan vote juga

Makasih ✿


𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚓𝚊𝚔 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 ✨️

— 𝚜𝚒𝚜𝚢𝚢𝚢_𝟶𝟹

Memories [END]Where stories live. Discover now