6. Pesta.

6 1 0
                                    

"Gadis kecil, gadis kecil polos dan bodoh."

-Asher Maverick

********

Sudah dua hari ia tidak melihat laki-laki itu, sampai sekarang pun ia masih belum mengetahui siapa laki-laki yang menolongnya. 

"Anne? ada apa? dua hari ini kau selalu melamun. Apa yang kau pikirkan?"

Suara Jaka mengalihkan perhatiannya. 

"Ah~ aku.. tak apa," Anne terdiam sejenak, namun detik berikutnya ia menjerit tiba-tiba. 

"AH! SAYURNYA! AKU LUPA MENGANGKATNYA!" Anne berteriak sambil berlari ke arah dapur. Ia melihat sayur yang ia tinggalkan untuk direbus menjadi sedikit kematangan. Tapi ia masih bernapas lega, setidaknya hanya kematangan sedikit.

Sedangkan Jaka yang melihat itu, ia hanya menggeleng pelan. Kemudian kembali membersihkan halaman rumah. 

Tak lama kemudian, Anne kembali ke depan rumah dengan tersenyum. Jaka mengira ia akan memberikan reaksi cemberut karena terlambat mengangkat sayur. 

"Apa sayurmu menjadi gosong?"

"Memang sayur bisa gosong?" tanyanya polos.

"Bisa, jika kau menggorengnya tanpa minyak."

"Kalau begitu, untuk apa menggoreng sayur?"

"Untuk membuat sayur lebih enak."

"Memangnya iya?"

"Tidak, aku berbohong."

Percapakan itu terus berlangsung setelah cukup lama. Hingga akhirnya Jaka menyerah untuk terus meladeninya. Anak kecil ini cukup pintar dalam hal berdebat.

"Bagaimana keputusanmu tentang menghadiri pesta kecil di rumah Bibi Ilse?" tanya Jaka setelah ia terdiam sebentar.

"Hm.. bagaimana menurutmu?"

Jaka menghela nafas lelah, "Padahal acaranya hanya tinggal beberapa jam saja, tapi kau masih belum bisa memutuskan akan ikut atau tidak."

"Tapi sepertinya Bibi Ilse menyiapkan seluruh makanannya sendiri tanpaku. Bahkan tidak memperbolehkanku untuk bekerja dua hari ini."

"Tidakkah kau merasa kasihan padanya karena sudah memasak bersusah payah tanpamu untuk pesta? ikut saja sebagai bentuk rasa menghargaimu."

Anne terdiam, perkataan Jaka ada benarnya. 

"Aku ikut saja. Tapi aku tidak ingin mengajak ketiga adikku untuk ikut. Bisakah kau menjaga mereka untukku?"

"Tentu saja aku akan menjaga mereka. Pergilah untuk pesta pertamamu."

Anne mengangguk, ia kemudian masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap. Sore hari ini cukup panas membuatnya harus tetap mandi. 

Tangan kecilnya membuka beberapa baju yang ada di lemari. Ia melihat beberapa gaun putih dan hanya beberapa yang berwarna mencolok, bukan gaun miliknya, tapi milik ibunya. 

Anneke's BoekenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora