🖤 Chapter 27

2.4K 215 104
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Jangan lupa membaca Al-Qur'an sebelum membaca novel

Happy reading my Dreamers, and welcome to Fay's black world

🖤🖤🖤

Day - 5

PADA cermin lemari pakaian, terpantul bayangan seorang pria yang kini nampak menyugar rambut, sembari menyunggingkan sudut bibirnya. Dagunya ia sentuh, menelak setiap inci wajah yang dimiliki dan begitu dikagumi olehnya.

"Udah ganteng, kok. Nggak usah ngaca terus."

Mendengar sebuah sahutan dari arah pintu kamar, Raka menoleh dengan cepat. Tatapan matanya seketika bertemu dengan seorang wanita yang benar-benar membuat hatinya dilanda gondokan rasa kesal.

Fay menyandarkan tubuh pada sisi lemari, bersedekap tangan di depan dada, dan memberikan senyum kepada suaminya.

"Oh, mulai ngegoda gue? Atau mau ngambil perhatian gue?"

"Ya, aku akuin kamu emang ganteng, Raka. Tapi satu hal yang harus kamu ketahui, gantengnya ketutup sifat songong. Jadi sedari dulu aku nggak mau ngakuin kamu ganteng."

"Nggak perlu! Demi apapun gue nggak perlu dapat pengakuan lo!"

Fay terkekeh melihat wajah cemberut suaminya yang berjalan menuju meja nakas, mengambil sebuah tas kecil berwarna hitam yang difungsikan sebagai wadah ponsel, beserta barang penting seperti money and card. Pria dengan tinggi badan 178 cm itu berjalan menuju arah pintu.

"Raka, kamu nggak lupa sesuatu?"

Terhenti. Langkah kaki Raka kembali terhenti mendapat pertanyaan itu. Ia juga mendapat sebuah cekalan pada ujung kemeja bagian belakangnya. "Apaan yang lupa?" Tanyanya ketus.

"Kamu lupa ngajak aku."

Tak bisa ditahan, Raka langsung mengeluarkan tawa remeh. "Apa lo bilang? Ngajak lo? Sadar diri! Emangnya lo tahu gue mau pergi ke mana?" Tantang Raka yang kini berada di hadapan Fay sembari memasukkan kedua tangan pada saku celana.

"Nggak, aku nggak tahu. Makanya Papa nyuruh aku ikut."

"Apa?" Raka yang semula masih menatap Fay remeh, seketika mengubah ekspresinya menjadi dingin.

"Kata Papa, aku siap-siap karena kamu mau pergi sehabis Isya ini ke suatu tempat yang harus aku ketahui. Kamu nggak ngeh kalau aku udah siap?" Fay menunjukkan penampilan dirinya sendiri dari atas hingga ke bawah, dengan gerakan tangan kanan.

Raka baru sadar, Fay berada dalam balutan gamis yang pinggangnya terdapat tali, mengenakan kerudung pashmina yang jadi keseluruhannya berwarna hitam. Dan lagi, ia melihat Fay sedikit memoles make up pada wajahnya. Tipis. Mungkin bisa dibilang natural look.

"Sejak kapan lo bisa make up?" Tanya Raka mengernyit heran.

"Mama ajarin," jawab Fay menunjukkan deretan giginya. "Kita udah serasi begini. Udah kayak Yin dan Yang, kamu pakai sweater putih, dan aku pakai gamis hitam. Aku juga udah selesai buat sketsa seperti reward yang kamu minta hari ini. Kita bisa berangkat sekarang."

"Ngelantur." Raka tak mengindahkan semua rangkaian kata yang menurutnya memuakkan itu. Ia mempercepat langkah agar kiranya Fay tak mengejar. Walau tentu saja hal yang tak diinginkan terjadi.

Enemy in Your Area (#1) [REVISI]Where stories live. Discover now