Bab 038: Misi Penyelamatan (Bagian 2)

1 0 0
                                    

Elina seketika terkejut bukan main dengan reaksi Diky yang terlihat sangat dingin. Gadis penyembuh itu langsung angkat suara. "Kenapa aku tidak boleh ikut? Bukannya aku seorang petualang sepertimu juga?"

Dengan ekspresi serius Diky menatap Elina lalu menjawab, "Di Menara Persembahan ada banyak goblin yang berkeliaran. Apa kau lupa bagaimana monster-monster itu memperlakukan wanita?"

Seketika Elina memeluk dirinya sendiri dan bergidik ngeri, mengingat penyerangan goblin ke Baviles sebelumnya. "Be-benar juga. Mereka selalu melecehkan wanita secara seksual…"

Diky bersedekap lalu berkata dengan nada serius. "Maka dari itu, aku tidak ingin kau maupun Cheryl mengalami hal yang sama."

Tiba-tiba bel pintu berbunyi pertanda ada seseorang masuk ke dalam Howell's Smithy, yang rupanya adalah Cheryl. Ia memberikan tatapan sinis kepada Diky untuk sesaat lalu berjalan ke arah Elina. "Ada apa ini? Tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian di luar," ujar Cheryl serius.

"Kami hanya berbincang saja," jawab Diky.

Seketika Cheryl menoleh ke arah lelaki itu dan berujar ketus, "Aku tidak bertanya padamu."

Merasa diabaikan, Diky hanya memutar mata dengan ekspresi kesal. Karena penasaran, Cheryl kembali bertanya pada Elina. "Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?"

Elina menceritakan jika dirinya dan Cheryl tidak diperbolehkan ikut oleh Diky, yang akan pergi bersama Dimas untuk menyelamatkan Putri Beatrice di Menara Persembahan. Cheryl yang seketika geram langsung menoleh ke arah Diky lalu menunjuknya. "Apa kau meragukan kemampuanku dan Elina, hah?! Jangan berlagak sok jagoan kau!"

Merasa suasana semakin memanas, Dimas berdiri di antara Diky dan Cheryl untuk menengahi argumen antara keduanya. "Sudahlah, kalian jangan bertengkar terus," ujar Dimas serius.

Lagi-lagi bel pintu berbunyi. Kali ini Cecilia, lengkap dengan rambut palsu berwarna pirang yang terpasang di kepalanya, datang ke Howell's Smithy. Komandan wanita itu memicingkan kedua matanya dan bertanya, "Ada keributan apa ini? Aku dengar kalian sedang bertengkar dari luar sana."

Untuk menenangkan keadaan, Elina langsung beranjak menuju Cecilia dan melayaninya. Tanpa rasa peduli sama sekali, Cheryl berkacak pinggang dan berujar pada Dimas yang berdiri di hadapannya. "Aku hanya tidak tahan dengan sikap lelaki di belakangmu itu, yang bertindak sok pahlawan dan meremehkanku."

Diky menghela napas panjang lalu berkata, "Kau salah paham, Cheryl. Aku tidak bermaksud meremehkanmu."

Cheryl sedikit memiringkan kepalanya lalu melempar seringaian bernada sinis. "Oh ya? Lalu, kenapa kau tidak mengajakku dan Elina, hah?!"

Diky bersedekap dan menjawab, "Apa kau bisa mengalahkan puluhan atau bahkan ratusan goblin yang menghuni Menara Persembahan?"

"Harus kuakui, aku tidak bisa mengalahkan mereka jika seorang diri. Tapi, setidaknya aku bisa membantumu dan juga Dimas!" ujar Cheryl bersikeras.

"Aku tidak ingin kau maupun Elina dilecehkan oleh monster-monster itu! Jadi mengertilah, Cheryl!" ujar Diky.

Seketika Cheryl tertegun dan bungkam. Merasa ini adalah kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya, Dimas pun angkat bicara. "Apa yang Diky bilang itu benar, Cheryl. Dia tidak mau jika kamu celaka."

Cheryl memalingkan wajah untuk mengalihkan perhatiannya, sementara Diky dan Dimas hanya bungkam. Suasana mendadak hening karena tak ada seorang pun dari mereka yang berbicara. Tiba-tiba Cecilia berjalan mendekat lalu bertanya pada Diky. "Katakan padaku bagaimana situasi di Menara Persembahan?"

Diky menjelaskan terdapat banyak wanita dari kota-kota lain yang ditawan dalam penjara bawah tanah. Lelaki itu juga menambahkan, mereka ditahan agar dapat memuaskan nafsu bejat para goblin lalu diambil darahnya sampai habis. Seketika Cecilia bergetar hebat dan bergidik ngeri. Setelah situasi hatinya sedikit lebih tenang, ia menempelkan tangan ke dagu lalu berpikir sejenak.

Utusan Kristal Suciजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें