Bab 004: Kepercayaan

78 19 5
                                    

Tanpa basa-basi Elina berdiri dan menarik napas panjang. Seiring dengan udara yang mengisi rongga hidungnya, tiba-tiba aura keemasan yang kontras dengan langit malam menyelimuti tubuh gadis penyembuh itu. Kemudian dia mengangkat tongkatnya setinggi mungkin.

Dari tongkat bermata permata biru memancar sinar putih yang menyelimuti tubuh Dimas. Seketika darah yang mengalir di kedua lengan pemuda tersebut berhenti, diikuti dengan luka-luka yang menutup secara sempurna. Seakan-akan bekas gigitan dan cakaran dari serigala tadi tidak meninggalkan bekas sama sekali.

Tiba-tiba Elina berlutut ke tanah. Ia bahkan menggenggam erat tongkat yang ujungnya sedikit tertancap ke tanah, berusaha menopang tubuhnya agar tidak jatuh. Dengan wajah pucat dia mengatur napasnya yang tersengal-sengal, seolah merasa kelelahan yang teramat sangat. Rupanya dia menggunakan hampir seluruh kekuatan sihirnya yang tersisa.

Karena khawatir Cheryl berlari ke arah sahabatnya itu dan bertanya, "Elina, apa kau baik-baik saja?"

Perempuan penyembuh itu hanya mengangguk pelan dan mengatur napasnya yang berat. Rupanya dia sengaja berbohong agar tidak membuat sahabat sekaligus rekannya tersebut khawatir. Padahal untuk berbicara saja gadis penyembuh itu tidak mampu.

Seketika itu juga Cheryl berlari menuju tenda untuk mengambil sebotol ramuan penyembuh. Ia bergegas kembali untuk memberikannya pada Elina. "Ini, minumlah. Aku yakin kau kehabisan tenaga sihir."

Elina duduk dan langsung menenggak ramuan penyembuh tersebut. Rasa lelah di tubuhnya berangsur membaik, ditandai dengan nafas yang perlahan semakin tenang. "Te-terima kasih, Cheryl. Maaf sudah merepotkanmu."

Gadis pemburu itu hanya menghela napas. Ia memeriksa lelaki dari dunia lain tersebut dan memberi tatapan tajam pada Elina. "Kau pasti menggunakan sihir penyembuh tingkat tinggi, ya?"

Wanita pirang itu hanya mengangguk pelan dan menunduk. Dia sangat yakin bahwa sahabatnya sangat khawatir, sehingga menunjukkan ekspresi seperti itu. "Aku hanya ... Aku hanya tidak ingin Dimas kenapa-napa ...." ucapnya lirih.

Untuk kali ke dua Cheryl menghela napas, tapi lebih panjang daripada sebelumnya. Kemudian dia memapah Dimas dan membawanya ke tenda. Sudahlah, Elina. Sekarang lebih baik kita istirahat saja."

Elina yang dibantu oleh tongkatnya berdiri lalu menyusul Cheryl. Tetapi gadis penyembuh itu duduk di dekat tumpukan kayu bakar, bekas api unggun yang padam saat pertarungan tadi. Ia kembali menyalakannya untuk menghangatkan tubuh.

Sedangkan Cheryl membaringkan Dimas di dalam tenda. Setelah itu gadis pemburu tersebut langsung bergabung dengan Elina. "Hey. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Uhm. Apa itu, Cheryl?"

Perempuan bersurai merah tersebut menghela napas sejenak lalu bertanya, "Kenapa kau sampai sejauh itu menolong Dimas? Bukankah kita tidak tahu dia orang yang seperti apa?"

Elina sempat tertegun dan diam menatap api unggun. Tidak salah apa yang dikatakan oleh sahabatnya barusan, kalau dia masih belum mengenal Dimas lebih jauh. Gadis penyembuh itu menarik napas panjang dan menjawab, "Aku tidak bisa membiarkan seseorang terluka, meski separah apapun. Lagi pula, ini juga merupakan tanggungjawabku sebagai seorang Healer."

Cheryl hanya geleng-geleng dan berkata, "Ya ampun, Elina. Kau ini terlalu baik hati."

"Hmm? Kenapa memangnya?" tanya Elina lalu menoleh pada Cheryl.



"Aku hanya takut seseorang menyalahgunakan kebaikanmu saja," jawab gadis pemburu itu.

Sontak Elina hanya tertawa pelan. Dia tidak menduga bahwa sahabatnya ini memikirkan sampai sejauh itu. Ia tersenyum dan berucap, "Tenang saja. Aku yakin Dimas bukan orang yang berkelakuan buruk. "

"Kenapa kau berpikir seperti itu?"

Elina menengadahkan kepala dan menatap bintang di langit. "Aku yakin Dewi Nadella tidak sembarangan memilih seseorang untuk menjadi utusan-Nya." Perempuan pirang itu menatap tenda dengan sesaat lalu menambahkan, "Pasti Dimas adalah orang yang baik hati."

"Yah. Aku harap apa yang kau katakan tadi benar," gumam Cheryl.

(Cancelled) Utusan Kristal SuciDove le storie prendono vita. Scoprilo ora