Bab 23 : Penyesalan terbesar

25 11 0
                                    

~Happy Reading~

Rumah yang begitu besar dengan berbagai perabotan yang begitu mahal tetapi terlihat tidak menarik sama sekali. Akhir-akhir ini ia merasa kesepian untuk beberapa bulan ini. Ia beserta istri tercinta dan anak yang masih balita pernah tinggal di sini. Dulu rumah ini menjadi tempat favoritnya selama hidupnya.

Setelah pulang kerja yang melelahkan ia selalu tidak sabar akan mengendong anak semata wayangnya yang begitu cantik seperti istrinya. Lelahnya abis bekerja itu hilang setelah melihat orang-orang tersayangnya. Rumah ini menjadi tempat ternyamannya dan juga begitu hangat untuk dirinya.

Tetapi, semua itu telah hilang di saat istrinya pergi meninggalkan nya di dunia ini. Tinggal lah ia dan anaknya perempuan yang harus bertahan hidup. Semenjak istrinya meninggal membuat perusahaan yang ia bangun itu bangkrut dan memiliki hutang yang begitu besar pada seseorang.

Awalnya ia sudah berdiskusi bagaimana jalan keluarnya. Akan tetapi, entah dari mana ide itu muncul ia malah menawarkan anaknya yang masih duduk di bangku menengah pertama ini kepada si pria yang menurutnya masih muda.

Awalnya ia kira bakalan ditolak karena tidak tertarik. Malahan jawaban yang diberikan dari pria itu membuat nya kaget berat. Kaget karena si pria itu menerima begitu saja dan berat karena harus merelakan anaknya. Sungguh setan telah merasuki dirinya hanya sebuah uang.

"Raisya maaf kan aku yang tidak bisa menjaga putri kita," batinnya.

...

"Nanti kamu ke kamar 3012 di lantai 6 ya, nanti papa nyusul ke sana," ujarnya.

Dengan wajah yang begitu senang dan senyum yang selalu terbit seperti bulan sabit menghiasi wajahnya.

"Iya pa, tapi papa bakal nyusul kan? Aku takut sendirian nanti," tanya gadis SMP itu.

"Pasti papa ke sana. Papa mau beli sesuatu dulu di toko," dustanya.

Sungguh ia merasa bersalah sekali dengan anak semata wayangnya ini. Papa macam apa dirinya yang sudah menjual anaknya demi membayar hutang. Ia sadar bukan papa yang baik untuk anaknya. Jika istrinya masih ada di dunia ini mungkin saja istrinya itu akan memarahinya atau bahkan meminta pisah darinya.

Gadis itu pun sudah turun dari mobil dan berjalan menuju hotel berbintang itu. Otak dan hatinya sekarang ini sungguh tidak bisa diselamatkan lagi.

Ada rasa ia ingin menarik kembali anaknya untuk pulang tetapi di satu sisi ia memikirkan hutangnya yang begitu banyak. Lagian ia sudah memastikan kok kalau tidak akan terjadi apa-apa karena pria muda itu berjanji tidak akan menyakiti putrinya dan hanya mengobral biasa.

"Yasar, kamu benar-benar bukan ayah yang baik untuk putrimu." batin Yasar sambil menatap dirinya di pantulan cermin.

...

Jelas saja setelah kejadian itu Kayla menjauhi dirinya bahkan tidak menganggap dirinya ada. Sebenarnya ia pantas menerima itu semua sebab semua itu terjadi atas dirinya. Yasar marah besar terhadap Andrian sebab telah melecehkan anaknya. Tetapi, Yasar tidak mengetahui jika semua itu ada akibatnya.

Ia tidak tahu jika perbuatan Andrian telah mengguncang mental anaknya. Yasar menganggap sikap kasar Kayla itu benar-benar kekecewaan dirinya terhadap Yasar. Hingga Yasar menghampiri Andrian untuk meminta penjelasan.

Brak

Suara pintu terbanting terdengar nyaring. Yang Yasar dapat lihat sekarang ini adalah Andrian sedang bermesraan manja dengan wanita asing. Sadar diperhatikan wanita itu pun pergi dari sana seraya melambaikan tangannya ke arah Andrian.

KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant