Bab 4 : Kepedulian

79 33 11
                                    

Tak perlu lah kita caper ke sana ke sini, yang lebih penting sekarang ini adalah tingkatkan lagi rasa sosialmu sobat - Kayla Lexa Viviani

Hallow semuanya...
Semoga suka dengan chapter ini.

~Happy Reading~

Sejak tadi hingga sampai di kantin sekarang ini, Kayla selalu memasang wajah kesalnya. Ada sesuatu yang ameh pada dirinya setelah melihat cowok nerd itu bersama dengan perempuan lain. Membuat amarahnya membara-bara. Ia juga merasa aneh pada dirinya sendiri.

"Seharusnya gue biasa aja ya? kenapa kek sesek banget njir?" batin Kayla bertanya-tanya.

Zeta yang selalu setia bersama Kayla juga ikutan heran. Kenapa juga Kayla seperti itu? Apa ia sudah membuat Kayla marah? Pikirnya.

Walaupun Zeta ini sangat-sangat lola tetapi ia selalu perhatian dengan Kayla. Karena hanya Kayla lah yang mau berteman dengannya. Zeta tidak masalah kok jika dihina atau dikatai oleh Kayla karena Zeta tahu kalau itu hanya nya sebuah candaan. Di saat semua orang sudah menjauh akibat keterlambatan dalam berpikir. Kayla itu seperti mataharinya di sekolah, sebab Kayla selalu menyinari dan mewarnai hidupnya selama ini. Contohnya saja, Kayla selalu mendenger curhatannya yang tidak jelas dan juga Kayla selalu mengajari untuk berbagai hal yang tidak pernah ia lakukan.

Tapi di sini Kayla selalu mengajarkan pada hal-hal yang positifnya ya, sedikit yang negatif. Contohnya yaitu pergi ke alphamart untuk membeli makanan di saat pelajaran berlangsung alias bolos. Karena kehidupan itu tidak ada yang sempurna.

"Lo kenapa sih, Kay? Marah sama siapa?" tanya Zeta seraya memakan pesanannya.

"Ga tahu," jawab acuh Kayla.

Emang benarkan kalau Kayla ini tidak lagi marah, ia hanya kesal saja bukan marah. Tapi ia juga ingin memarahi seseorang tetapi siapa?

"Kalau sama gue, gue minta maaf deh. Gue tahu selama ini selalu merepoti diri lo," balas Zeta yang merasa bersalah.

"Kok ayang gue gini. Gue ga marah sama lo kok. Cuman kesal aja sama seseorang di luar sana. Gue ikhlas kalau direpoti sama lo, asalkan dapat penginapan gratis aja," jelas Kayla seraya mengelus bahu sahabat satu-satunya ini.

"Jadi lo marah sama siapa?" tanya kembali Zeta.

"Ntah lah, gue juga bingung. Masa gue marah gegara dia ngobrol sama orang lain," tutur Kayla.

Selang beberapa detik Zeta baru paham. "Oh, sama cowok?"

"He'em," deheman Kayla.

"Itu berarti lo suka sama dia, Kayla," ujar Zeta.

"Masa sih? ga mungkin lah. Lo kan tahu gue suka baperin anak orang tapi ga pake hati. Gue mah ga merasa apa-apa tapi setelah gue ketemu sama dia kek beda banget gitu," ujar Kayla.

Zeta tersenyum mengejek Kayla. "Akhirnya senjata makan tuan kan lo. Tunggu aja nanti, gue doa kan bakal bucin habis. Asyik, Kayla bisa suka sama orang," ejek Zeta dengan wajah mengejek.

Tiba-tiba ponsel Kayla bergetar setlah melihat layar ponselnya ada seseorang yang telah mengirim pesan kepadanya. Saat melihat nama kontak notifikasi di layar ponselnya. Seketika senyum Kayla menjadi murung kembali. Papanya kenapa sih jika mengirim pesan begitu menyakitkan.

Dimana isi dari chat terus adalah masih dengan permasalahan ia dengan Lavia yang belum kelar sampai sekarang. Kayla disuruh untuk meminta maaf kepada Lavia karena telah berbuat perkelahian yang begitu bruntal. Ia mengabaikan pesan itu dengan melanjutkan makanannya.

Tetapi, Papanya malah menelpon Kayla. Mau tidak mau Kayla harus mengangkat telpon itu. Akhirnya ia berpamitan terlebih dahulu dengan Zeta ke tempat yang sepi.Di sini lah Kayla di rooftop sekolah, terdengar lah suara di sebrang telpon sana.

KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]Where stories live. Discover now