Bab 2 : Siksaan

102 32 13
                                    

Bagaikan luka yang diberi perasan air jeruk nipis, perih sekali rasanya. Itu lah keadaanku sekarang, keadaan yang begitu menjijikkan dan menyakitkan. Bercampur menjadi satu yang disebabkan oleh satu orang terdekat - Kayla Lexa Viviana

~Happy Reading~

Kayla mengendari motornya dengan kecepatan pelan, ia sengaja melakukannya sebab Kayla tidak ingin pulang jika Papanya sudah berada di rumah. Rasanya ia ingin nginap saja di rumah Zeta tapi Kayla takut merepotkan.

Tidak terasa motornya pun sudah masuk di perkarangan rumahnya. Saat memasukin rumah ia merasa ada tamu yang tak diundang. Kenapa begitu? Sebab Kayla sudah tahu siapa tamu itu. Paling ya perempuan murahan yang Papanya bawak.

Dan benar saja saat di dapur sudah ada Papanya dengan seorang perempuan yang ntah dari mana diambil oleh Papanya paling dari selokan. Kayla memasang wajah tidak suka saat berhadapan dengan mereka.

Kayla merasa muak dengan Papanya dikarenakan berusaha sok manis saat bertemu perempuan-perempuannya.

"Eh, anak Papa udah pulang? Sini sayang gabung." ajak Yasar alias Papa Kayla.

"Ga usah basa-basi deh, apa untungnya gue gabung sama kalian? Apalagi sama tante-tante girang!" sarkas Kayla.

Si perempuan itu berusaha tersenyum manis saja dan mencoba menenangkan Papanya dengan tangan yang menjijikkan itu. Dan Papa nya sangat jelas senang diberi perhatian seperti itu.

"Kok kamu bicara seperti itu, Kayla?! Minta maaf ga? Lagian umur kalian juga tidak jauh berbeda." ujar Yasar

Kayla melipat tangannya di depan dada. Dan menatap tajam ke arah perempuan itu.

"Oh, lebih parah ternyata. Bukan sekedar tante-tante girang aja. Tapi, lo*te, pel*cur, bahkan jal*ng, cocok buat lo semua itu. Dan satu lagi, ga sudi gue minta maaf kalau bentukkan nya kayak lo!" tegas Kayla lalu beranjak dari hadapan dua orang yang sungguh menjijikkan itu.

Yasar yang mendengarnya tersulut emosi. Lalu memaki Kayla dengan perkataan buruk.

"Dasar anak tidak tahu diri! Di baikin malah makin melunjak ya kamu, anak sialan kamu Kayla," umpat Yasar

Perempuan itu sebenarnya juga ikut marah tapi demi misinya ia harus berpura-pura memberi dukungan kepada lelaki bakotan ini.

"Sudah, Mas. Sabar aja ya mungkin perlu waktu Kayla nya. Karena aku juga tahu perasaan Kayla gimana. Jadi, sabar dan Mas tenangi diri aja dulu," ujar perempuan itu seraya mengelus punggung belakang Yasar.

"Nih minum dulu." Perempuan itu memberi segelas air putih.

"Liat saja nanti Kayla, kamu bakal nyesal sudah berkata seperti itu," batin Yasar

Di dalam kamar, Kayla tahu jika nanti ia tidak akan tenang. Dan sebelum mengucapkan perkataan tadi, Kayla sudah menyiapkan diri untuk disiksa oleh Papanya.

•••

Sumpah, Kayla malas sekali untuk turun kebawah. Tetapi, ia harus melakukannya sebab cacing-cacing di perutnya sudah berteriak meminta makan. Mau tidak mau ia harus turun untuk mengambil air panas karena Kayla akan memakan mie cup saja.

Ya seperti ini nasibnya jika ia sedang berkelahi besar dengan Papanya. Harus berhati-hati dalam melangkah. Saat Kayla sudah mengambil apa yang ia mau, tiba-tiba matanya langsung tertuju akan kamar Mamanya yang terbuka lebar.

Merasa kepo tingkat tinggi lantas ia pergi menuju kamar yabg sudah kosong selama 5 tahun itu.  Tidak mungkin kan jika Mamanya hidup kembali?

Maka dari itu untuk meminimalisir rasa keponya Kayla menuju kamar itu. Ia sempat mendengar suara pujian dari arah kamar Mamanya.

KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang