Bab 9 : Trauma itu kembali

66 19 11
                                    

Saat tidak ada orang yang menganggap diriku hadir hanya kamu yang mampu menemaniku. Tapi aku sadar jika diri ini tidak pantas untukmu. - Kayla Lexa Viviana

~Happy Reading~

Seluruhnya gelap, itu lah yang dirasakan oleh Kayla sekarang. Kayla berjalan entah kemana yang ingin ia tuju sebab semua tampak gelap dan pengab. Tiada penerangan di sana. Hanya keberanian Kayla yang ia miliki sekarang ini. Tiba-tiba saja ada sebuah tayangan seperti kaset kusutnya Kayla. Dimana terdapat suaranya yang sangat Kayla ingat dan seharusnya tidak ia dengarkan lagi. Suara-suara kesakitan yang menetap pada dirinya.

"Kamu cantik banget, Sayang. Rasanya ingin memilikimu," ujarnya seraya menghampiri Kayla.

Kayla menggeleng ketakutan akibat sosok lelaki di depannya ini. Lelaki ini sepertinya seorang pria dewasa yang kaya raya, badannya yang lumayan atletis dan di wajahnya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus.

"J-jangan Om," ujar Kayla gemetaran.

Sungguh ia tidak tahu lagi harus bagaimana. Ia hanya mengikuti apa yang diperintakan oleh Papanya saja. Dimana Papanya bilang ingin mengajak liburan di hotel bintang 5. Tetapi, waktu itu Kayla terlalu bodoh yang percaya akan ucapan Papanya. Saat di sana apa yang ia dapatkan? Semua luka yang begitu susah sekali untuk disembuhkan.

Lelaki itu sudah naik ke atas ranjang dan menindih badan Kayla. Kayla melotot dan menangis sejadi-jadinya dimana lelaki itu sudah meremas kedua payudaranya secara nafsu. Entah kenapa harga diri Kayla di sana sudah hancur sejadi-jadinya. Kayla kalah akan tenaga lelaki itu lebih kuat dari dirinya. Bayangkan saja seperti gajah lawan semut. Ia tidak bisa berpikir lagi. Hanya satu yang ada di kepalanya sekarang yaitu Mama. Apa ia harus menyusul Mamanya yang baru meninggal beberapa minggu yang lalu?

"Mama bawak aku bersamamu,"

Sudah berapa banyak air mata Kayla mengalir di pelipisnya. Saat lelaki itu sudah membuka baju Kayla secara kasar hingga beberapa kancing bajunya terlepas. Di saat itu juga lelaki itu memajukan wajahnya menuju—dan entah kenapa sudah ada Kayhan di sampingnya dan di ruangan gelap ini. Kayhan sudah menyaksikan semua aktivitas yang ada di layar itu.

Kayhan langsung menghadap Ke arah Kayla. "Ga nyangka aku kalau selama ini kamu seperti itu, Kayla. Aku kira kamu perempuan baik-baik. Eh ternyata sama saja kayak perempuan-perempuan Ayah aku," kecewa Kayhan.

"Kalau kayak gini mending aku ga cepat-cepat membuat keputusan untuk jadikan kamu Pacar aku," lanjutnya seraya menatap jijik.

"Kita PUTUS Kayla," ujar Kayla dengan tatapan berbedanya.

Kayla hanya bisa menggeleng kuat dan berteriak tidak terima. "Arg....GAK KAYHAN! KITA GA BOLEH SAMPAI PUTUS!"

"GAK, GAK BOLEH KAYHAN!"

"GAK,GAK......"

"Gak..." teriak Kayla dari bangun tidurnya. Keringat sudah membanjiri tubuh Kayla saat ini.

Nafas Kayla terputus-putus seperti ngos-ngosan. Ia menelan air ludah kasar dan mengambil nafas dalam-dalam. Kayla mengusap wajahnya kasar dan memijat pelipisnya yang pusing. Mengatur kondisi tubuh, itu lah yang dilakukan Kayla sekarang.

Di dalam mimpi itu kenapa ada Kayhan juga? Dan apa hubungannya dengan masa lalu yang suram itu? Apa itu sebuah pertanda buruk untuk hubungannya? Dan masih banyak pertanyaan yang ada di benak Kayla saat ini.

"Kenapa ada Kayhan? Haruskah Kayhan? Dan kenapa wajah orang itu muncul lagi!!" batin Kayla bertanya-tanya dan ada sebuah ketakutan juga yang ia rasakan. Takut jika suatu saat nanti bertemu dengan orang itu atau malah lebih parah lagi.

KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora