Bab 21 : Hilangnya Kayla

30 13 2
                                    

~Happy Reading~

Buruk. Itu lah keadaan Kayhan sekarang. Hampir 5 bulan ini Kayla tak ada kabar sama sekali. Seperti hilang begitu saja. Ancaman yang diberi nomor yang tidak diketahui untuk diri Kayhan itu benar-benar adanya.

Sudah berbagai usaha yang dilakukan oleh Kayhan. Dari lapor polisi yang ditangani oleh Papanya Zeta tetapi hasilnya nihil. Jejak Kayla benar-benar bersih sehingga tidak bisa diketahui oleh siapa pun.

Kuliah Kayhan kini menjadi berantakan. Ia kurang fokus ke pelajaran di kampus, dimana Kayhan hanya fokus memikirkan Kayla. Dalam kamus Kayhan beberapa hari ini, tiada hari tanpa memikirkan seorang Kayla.

Contohnya saja untuk sekarang ini. Pikiran Kayhan selalu saja kemana-mana. Hingga akhirnya ia ditegur oleh dosennya.

"Kamu yang lagi melamun, coba kamu ulangi ucapan saya tadi?" suruh dosen itu.

Lantas atensi seluruh ruangan kelas menghadap ke arah Kayhan.

Kayhan yang disenggol oleh teman sebelahnya langsung tersadar.

"Maaf Pak. Saya kurang mendengarkan tadi," ujar Kayhan meminta maaf seraya menundukkan kepala.

"Lain kali kalau kamu seperti itu lagi. Keluar dari kelas saja. Kamu kira Matkul ini ga penting apa?!"

"Sekali lagi saya mohon maaf, Pak. Lain kali saya tidak akan seperti itu lagi."

Kayhan pun selesai untuk perkuliahan hari ini. Rasanya ia kurang semangat untuk berkuliah akhir-akhir ini. Tiadanya Kayla membuat dirinya tidak ada lagi semangat.

Selama perjalanan menuju parkiran Kayhan hanya melamun dari tadi.

"Dimana kamu sekarang Kayla? Aku takut terjadi apa-apa sama kamu. Apalagi kamu diculiknya sama orang brengs*k seperti dia! Aku rindu kamu Kayla," sedih Kayhan dalam hatinya.

Tiba-tiba saja ada yang mengrangkul Kayhan dari arah belakang. Itu adalah Raihan yang kebetulan sekali falkutas kedokteran lumayan dekat dengan falkutas ekonomi. Membuat Raihan bisa selalu menghampiri Kayhan.

"Udah lah Han, jangan terlalu dipikiri banget. Kita serahkan semuanya sama kepolisian aja, bro," ujar santai Raihan.

Kayhan seketika berhenti dan memandang sinis.

"Santai kata lo?! Ga ada kata santai di saat orang yang gue cintai diculik, apalagi diculiknya sama orang yang begitu brengsek. Lagian kata polisi juga orang itu memiliki kekuasaan yang begitu besar. Jadi, ga ada kata santai di kamus gue!" marah Kayhan atas ujaran Raihan.

Raihan mundur beberapa langkah dan tangan seperti menahan Kayhan.

"Calm down, bro. Gue cuman ingati lo doang kok. Lo perlu istirahat, liat noh mata udah kek panda. Mana muka udah ga keurus sama sekali," komen Raihan.

"Udah lah gue mau pulang capek. Ditambah lagi sama ocehan lo."

Jika ia bertemu dengan Raihan membuat Kayhan jadi teringat dengan Kayla. Ia sangat kangen ocehan Kayla setiap harinya. Ia juga kangen dengan ceria an yang tercipta oleh wanita hebat seperti dirinya. Setelah penculikan Kayla itu membuat Kayhan selalu menyalahkan dirinya atas itu semua.

Sebab sewaktu penculikkan itu ia berada di samping Kayla. Seharusnya ia menjaga dan melindungi Kayla membuat Kayhan merasa gagal untuk itu. Kayhan jadi merasa bersalah juga dengan mamanya Kayla di atas sana.

"Tante, maaf kan saya. Saya sungguh teledor untuk menjaga serta melindungi Kayla. Untuk itu izinkan saya dalam pencarian Kayla," tekad Kayhan dalam hatinya.

KAY (Nerd Boy X Cheerful Girl) [Telah Terbit]Where stories live. Discover now