Chapter 22

52 24 0
                                    

⚠️ada adegan kekerasan⚠️
⚠️Kata² kasar bertebaran⚠️
⚠️Tidak untuk di tiru ya⚠️

Di mohon bijak dalam membaca!!!

***

"Bagaimana jika kau adalah orang yang aku benci?..." Tanyanya lekat menatap Clara.

"CLARA..." teriak Devan dari jarak yang cukup jauh dari taman, dengan di susuli Gavin di belakangnya.

Clara berdiri dari duduknya begitupun dengan Ratara, "saya peringati kamu jauhi Clara" ucap Gavin yang terlihat panik.

Ratara melirik kertas yang ia kenal berada di tangan gavin "sia*lan..." Ucapnya.

Devan perlahan mendekati mereka tetapi...

Ratara melirik Clara terlihat gadis itu yang sedang bingung dengan keadaan, "maaf..." ucapnya lalu memeluk Clara setelah itu men*suk tepat di bagian perut Adiknya.

*Sruk...*

"K-kenapa?..." tanya Clara yang sudah terduduk dengan Darah yang mengalir dari perutnya, dia bahkan tidak menyangka hal ini akan terjadi padanya.

"KARNA GUE BENCI LO..." bentak Ratara.

Bahkan gadis itu sudah mengeluarkan air matanya karna merasa perih di bagian perutnya "kau tahu..., aku membaca semua..., yang kau tulis di buku Diary mu...".

Memang benar semalam Clara sempat ke kamar Pria itu setelah Devan pergi ia terus memikirkan masalah ini dan kembali keluar sebentar untuk menenangkan pikiran, Clara melihat pintu Ratara yang sedikit terbuka entah kemana pria itu ia juga tidak tahu dengan rasa campur aduk Clara melirik ke dalam kamar tersebut dan perlahan memasukinya.

sangat lancang tapi ia penasaran karna terdapat marga keluarganya di buku catatan yang terdapat di atas meja Ratara, Clara membaca semuanya mulai dari mana Ratara berasal sampai mengetahui kalau pria itu membencinya tetapi ada satu halaman yang robek sehingga ia tidak tahu apa kelanjutan Buku tersebut.

"aku menyesal karna tidak bisa mengenalmu..., tapi kau tahu..., aku sangat ingin mempunyai satu keluarga yang mengenalku di dunia ini..." Ucap Clara dengan memandangi Kakaknya itu.

"kau datang tapi dengan kebencianmu itu saja sudah cukup..., setidaknya aku bisa tahu bagaimana bercerita dengan orang yang menjadi keluargaku..., itu membuatku merasa paling beruntung di dunia..." Lanjutnya dengan terbata bata.

"Tapi aku tidak menyangka kau akan melakukan ini Ratara..." Ucap Clara dengan menahan rasa sakitnya.

"Aku tidak tahu mengapa kau sangat membenciku..., tapi kau tahu semua yang kau pikirkan tentangku hanya angin panas yang lewat setelah itu pergi tanpa memberikan mu apa²..., aku harap kau tidak akan pernah menyesal melakukan ini..." Lanjut Clara sudah tidak bisa menahan rasa sakit di perutnya dan pada akhirnya ia tidak sadarkan diri.

Devan menarik kerak baju Ratara lalu memukuli pria itu berkali-kali.

*Bukk... Bukk... Bukk...*

"Jika Clara kenapa-napa kamu habis di tangan saya" ucap Devan, mata pria itu sudah memerah karna menahan tangisan dan juga amarah.

Give up or hold onWhere stories live. Discover now