Chapter 8

171 153 11
                                    

Pastikan untuk membaca chapter sebelumnya ya guys, selamat membaca...

"Apa ini?..." Tanyanya bingung.

Devan membuka surat tersebut lalu membacanya, pria itu menatap Clara lekat kemudian merobek kertas itu lalu membuangnya.

"Saya tidak menerima surat pengunduran dirimu, kau masih mempunyai hutang padaku".

Clara bingung, apa yang di maksud Devan, dengan memberanikan diri ia mulai berbicara, "apa maksud bapak aku benar benar tidak mengerti".

"Apa kau tidak ingat kau menjatuhkan cake ke gaun seseorang dan saya harus menggantinya karenamu, kau bisa saja mengundurkan diri asal mengganti biaya yang saya keluarkan karena kesalahanmu".

"Saya akan menggantinya tapi tolong beri aku waktu".

"Apa kau yakin?..." Menunjukkan cek gaun yang ia ganti.

Kaget tentu saja bagaimana mungkin gaun yang terlihat simple ini bisa mencapai 500 juta.

Kaget tentu saja bagaimana mungkin gaun yang terlihat simple ini bisa mencapai 500 juta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana, apa kau bisa menggantinya?..." Clara terdiam ia tidak tau harus mengatakan apa.

"Kau tidak perlu memikirkanya, saya akan menganggap ini lunas jika kau tetap bekerja disini" ucap Devan santai.

"Sekarang pergilah saya tidak ingin membahas ini lagi" lanjutnya, Clara berjalan menuju keluar ruangan Devan, gadis itu berpikir apakah ia harus tetap bertahan, tetapi jika terus disini perasaanya akan terus ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sekarang pergilah saya tidak ingin membahas ini lagi" lanjutnya, Clara berjalan menuju keluar ruangan Devan, gadis itu berpikir apakah ia harus tetap bertahan, tetapi jika terus disini perasaanya akan terus ada.

"Berhenti memikirkan itu Clara sebaiknya kau fokus saja pada pekerjaanmu..." Ucap gadis itu pada dirinya sendiri.

-*-*-*-

Clara berada tepat di depan ruangan Devan sekarang jam istirahat tetapi entah mengapa pria itu memangilnya.

Ia memasuki ruangan tersebut terlihat Devan atasannya yang sedang makan dengan tenang, tetapi tatapannya teralihkan saat melihat Clara yang baru saja masuk.

"Apa yang kau lihat, cepat kemari dan ambil berkas ini" ucapnya.

Ia mengambil berkas yang berada di atas meja dan memberikannya pada pria itu yang duduk di sofa.

Give up or hold onWhere stories live. Discover now