Chapter 21

50 25 6
                                    

di ruang makan...

"2 hari lagi kita akan kembali, bunda menyuruh kita agar kembali lebih cepat" ucap Devan yang baru saja kembali, Pria itu baru saja mengangkat telfon dari bundanya.

"Itu sangat cepat, padahal kau berada di sini bukan mengapa bunda harus menyuruh kita kembali sangat cepat..." Oceh Yura sambil menguyah makanannya.

"Kau bisa tinggal jika kau mau" ucap Devan datar.

"Benarkah??..." Tanya Yura riang.

"Hm..., bahkan jika kau tidak kembali tidak akan ada yang mencari mu" balas Devan tanpa perasaan.

"Abang yang halal di buang ke sungai amazon, biar di makan ikan piranha" kesal Yura dengan mengambil sekotak susu yang berada di kresek hitam.

"Ikan piranha juga pemilih makanan dia tidak akan memakan pria tampan seperti saya" balas Devan tak mau kalah.

"Dih pede banget lo, gantengan juga cowo gue".

"Sejak kapan lo punya cowo??..." Tanya Gavin yang mulai beralih pandangan pada adik sepupunya itu, Sejak tadi ia hanya memainkan handphonenya tetapi perdebatan Devan dan Yura mengalihkan pendengarannya.

"Haechan..." Ucap Yura santai.

"Halu lo, Haechan aja kalo nggak jadi member NCT kaga bakal mau tuh sama lo" balas Gavin.

(Seperti melihat diri sendiri🙂😭).

Yura mengambil gimbab lalu memasukkannya tanpa fikir panjang ke dalam mulut Gavin.

"Diam..." Ucap Yura dengan kesal.

(Tau la yah nasib Gavin gimana wkwk...).

Tidak lama kemudiaan Clara turun dari lantai atas menghampiri mereka yang berada di bawah.

"Bagaimana?..." Tanya Clara pada Yura.

"Enak, pokoknya kak Clara paling best kalau soal pilih makanan".

Clara tersenyum lalu mendudukkan dirinya.

"Buka mulut mu" ucap Gavin menyodorkan Gimbab pada Clara.

"apa saja boleh bergabung?..." Tanya Ratara yang baru saja datang membuat mereka beralih melihatnya.

"Tentu saja, duduklah" ucap Clara menepuk kursi yang berada di sampingnya.

Clara memberikan satu botol soda dan juga beberapa Gimbab di sebuah piring kecil untuk Ratara.

"Makasih..." Ucapnya tersenyum rama.

"Tidak masalah" balas Clara membalas senyuman Pria itu.

"Makasih karna mempermudah ku untuk menghabisi mu" batin Ratara dengan tersenyum smirk.

Devan yang melihat itu semakin curiga dengan pria tersebut.

"Berhenti mencurigainya kau bisa gila jika terus mengurusi orang lain" ucap Gavin sedikit berbisik.

"Diam jika kau tidak bisa membantu, saya tidak mencurigai orang tanpa sebab" ucap Devan lalu melanjutkan makannya.

Tengah malam jam 23:42...

Ratara keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur rumah tersebut.

Tidak ada niat buruk untuk malam ini dia hanya berniat untuk mengambil minum setelah itu kembali, ia tidak ingin di curigai di hari pertamanya memasuki villa ini, terlebih lagi Devan yang sudah mulai curiga padanya membuatnya harus menunda sehari rencananya.

Ratara mengambil pis*u yang berada di meja dapur dan melihat seberapa tajam pis*u tersebut.

"Apa yang kau lakukan??..." Tanya Devan yang baru saja datang.

Give up or hold onWhere stories live. Discover now