Chapter 5

223 182 12
                                    

Pagi ini di kantor Clara terbangun gadis itu sangat lelah akibat mengerjakan berkas yang di beri Devan, ya gadis itu pergi sangat awal karna takut jika ia terlambat.

Tapi ia bersyukur karna beberapa hari ini ia tidak memikirkan perasaanya terhadap pria itu, entah mengapa perasaan itu hilang walau masih ada sisa tetapi ia akan berusaha untuk melupakannya dengan menyibukkan diri.

Clara beranjak menuju ke ruangan Devan, ia berharap pria itu ada di ruangannya sekarang.

Setelah mengetuk pintu ruangan dan mendengar suara dari dalam Clara masuk, terlihat Devan yang melihatinya berjalan menuju meja pria itu.

Ia menaruh berkas tersebut, "aku sudah menyelesaikannya, tapi jika ada yang mungkin kurang aku akan mengubahnya" ucap Clara memeriksa kembali berkas tersebut.

"Tidak perlu, biar saya yang akan mengurus sisanya" menarik berkas tersebut dari tangan Clara.

"Apa yang kau tunggu, pergilah" menatap Clara yang masih berdiri dengan wajah bingungnya.

"Ah.., aku akan keluar sekarang"entah mengapa hyunji merasa aneh dengan sikap Devan yang agak berbeda hari ini.

Ruangan Devan mahendra...

"Maaf saya tidak bisa membantu anda tuan Vano, berkas itu sudah sangat lama sepertinya tidak mungkin jika masih ada disini" ucap Devan meyakinkan tuan hwang klien ayahnya dahulu.

"Saya tidak mau tau tuan mahendra, saya ingin berkas itu kembali jika tidak saya akan menuntut perusahaan anda" ancamnya membuat Devan geram dengan orang yang berada di depan nya sekarang.

"Saya tidak mau tau tuan mahendra, saya ingin berkas itu kembali jika tidak saya akan menuntut perusahaan anda" ancamnya membuat Devan geram dengan orang yang berada di depan nya sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalau begitu beri kami waktu untuk mencari berkas itu tuan" ucap Clara karna melihat Devan yang sepertinya tidak bisa menahan emosinya.

Devan menatapnya tajam, terlihat dari mata pria itu sepertinya ia tidak setuju dengan keputusannya, "baiklah saya akan memberi kalian waktu sampai dua hari kedepan" ucap tuan Vano lalu beranjak pergi.

"Apa yang kau lakukan, berkas itu sudah sangat lama tidak mudah untuk mencarinya dalam dua hari" marah Devan pria itu melampiaskan emosinya pada Clara.

"Maaf kan saya, saya hanya mencoba membatu tuan, saya janji akan menemukan berkas itu" Clara menundukkan kepalanya ia tidak berani menatap Devan .

Devan mendudukkan dirinya lalu menarik nafas panjang menenangkan diri "ikuti saya..." Ucap Devan lalu beranjak menuju ruangan yang sudah sangat lama terkunci, Devan membuka ruangan tersebut terlihat di dalam sangat gelap dan dipenuhi berkas berkas yang sangat lama.

Pria itu memasuki ruangan tersebut sedangkan ia terdiam melihat ruangan yang sangat gelap itu.

"Apa yang kau lihat, cepat masuk kau bilang akan mencari berkas itu sampai ketemu bukan" dengan segera Clara memasuki ruangan itu perlahan lahan, sangat gelap membuat gadis itu mengigat masa lalunya.

Give up or hold onWhere stories live. Discover now