Jalan cerita 4

44 6 2
                                    

Bisa update juga akhirnya🤍




["Ngga semua harus sama, beda juga belum tentu buruk"]


••••

HBM🤍💐

••••

Pagi sekitar pukul tujuh Ceisya sudah siap. Ia sedang duduk di depan menunggu Thara. Dirinya akan berangkat bersama lagi dengan temannya.

Tak berselang lama datang seorang perempuan. Ia juga merupakan anak kost ibu Sri, yang juga teman Ceisya dan Thara. Tak kalah cantik juga, hanya saja sedikit sifatnya lebih jahil. Namun, soal menjadi teman curhat, dia lebih ahli memberikan saran dengan lembut. Tak seperti Thara yang bar-bar.

"Wih, pagi pagi udah rapi. Mau kemana lo?"

"Cafe bukannya buka jam delapan?" tanya teman Ceisya dan Thara yang bernama Alka Zantisya Dipta.

"Gue bareng Thara. Kalo ngga siap siap pagi, bisa di geprek lagi kaya kemaren." Jawab Ceisya menurunkan suaranya.

Baru saja berbicara, orang yang dibicarakan keluar dengan pakaian yang sudah rapi. Ia menatap sinis pada orang yang sedang membicarakannya.

"Ngomongin gue ya, lo pada?" tanya Thara dengan ketus pada Ceisya.

Ceisya langsung menggelengkan kepalanya dan mengatakan tidak dengan melambaikan tangannya. Ia sudah sangat ketar ketir, melihat tatapan Thara padanya. Marah pasti Thara.

"Katanya lo geprek Cece kemarin?" tanya Alka sengaja memulai kegaduhan. Iya, inilah sifat jahil Alka.

Ceisya reflek menabok Alka. "Al, bener bener, lo ya."

"Oh, mau gue geprek ya? Hm?" Thara benar benar kesal. Tak tau terimakasih, pikirnya.

"Al bohong, Ra. Lo jangan percaya sama dia." Ucap Ceisya mencoba menenangkan Thara,
"Udah yuk, berangkat."

••••

Selama perjalanan mereka banyak mengobrol, mulai dari Ceisya yang bercerita akan pulang dengan Jefran, dan Thara yang terus mencomblangkan Ceisya dengan Jefran.

Di cafe hari ini pengunjung ramai seperti biasanya. Sampai sekitar pukul lima sore juga masih banyak pengunjung.

Namun, Ceisya sudah tidak jaga di depan. Sekarang ia sedang membantu Jefran membuat kue pesanan, untuk anniversary. Dan sedang menunggu barang barang dekor yang telah dipesan.

"Gimana? Cream nya udah pas, Kak Je?" tanya Ceisya memastikan, ia harus membuat kue ini se sempurna mungkin.

Bagaimana tidak? Kue ini sangat berarti untuk Ceisya. Ia seperti tak percaya ada hubungan antara lelaki dan perempuan hingga tujuh tahun, hanya dengan ikatan pacaran. Atau mungkin karena dulu ia tidak  bisa bertahan seperti mereka?.

"Udah oke kok, udah mending kamu ke ruangan ya. Siapa tau barangnya udah sampe, langsung kamu hias dan dekor se bagus mungkin." Perintah Jefran.

Ceisya mengangguk, lalu memberikan bahan kue nya dan menuju ke ruangan yang telah di booking. Ia sangat bersemangat untuk urusan ini.

••••

Di dalam ruangan Ceisya memperhatikan dengan baik tata letak private room, dan memikirkan konsep dekorasi.

"Gue dekor gimana ya bagusnya."

Ceisya mulai menggambar sketsa dekorasi private room yang akan ia hias se indah mungkin.

"Gini aja deh kalo gitu." Ceisya terus memandangi sketsa dekornya memastikan tidak ada yang terlewat.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam, artinya sebentar lagi akan di mulai perayaan anniversary Alexa dan sang pacar.

"Gimana udah siap semuanya kan?" tanya Alexa yang sudah lebih dulu datang.

"Sudah. Saya dan karyawan kepercayaan saya sudah yakin semuanya siap." Jawab mantap Jefran.

"Bagus, terimakasih Jefran dan-?" Alexa menjeda ucapannya.

"Saya Ceisya."

"Ya terimakasih, Ceisya."

Ceisya tersenyum senang bisa menjadi bagian atas ini semua. "Sama sama."

"Kalo begitu kami permisi, dan akan datang saat mengantarkan kue." Ucap Jefran, lalu meninggalkan Alexa di private room.

Cafe juga memutuskan tutup lebih awal, meskipun ini bukan bagian dari permintaan Alexa. Ia hanya ingin momen Alexa dan sang pacar lebih banyak dan tidak terganggu suara dari luar.

"Ngomong omong, kok ceweknya ya yang nyiapin buat aniv? Bukannya biasanya cowo ya, Kak Je?"

"Mungkin pengin beda dari yang lain." Jawab Jefran, yang sebenarnya hal itu sudah menjadi pertanyaannya sejak awal.

"Ngga semua harus sama, beda juga belum tentu buruk."

Ceisya tersenyum canggung. "Iya sih."

Di saat sedang asik mengobrol, dering telfon milik Jefran menghentikan obrolan mereka.

"Bentar ya, Ce." Ucap Jefran dan Ceisya hanya menganggukan kepalanya.

Namun baru saja keluar akan menjawab telfon Jefran masuk kembali ke dapur "Kenapa, Kak?"

Jefran mendekati Ceisya. "Cowoknya udah datang, telfonku kayanya bakal lama soalnya dari Papa. Signal di sini juga susah, jadi harus nyari signal. Nanti kamu yang kasih kue ya."

"Iya, Kak. Gampang kalo itu." Jawab Ceisya.

"Udah sana angkat dulu telfonnya." Lanjut Ceisya.

Jefran mengangguk dan keluar dari cafe untuk mencari signal dan mengangkat telfon dari Papanya.

Setelah beberapa saat Jefran meninggalkan Ceisya sendiri. Ia berpikir bahwa ini adalah waktu yang pas untuk membawakan kue ke private room, sesuai aturan yang telah dibahas sebelumnya.

Baru saja ia membuka private room sambil mendorong stroller yang membawa kue pesanan Alexa. Ia berhenti, tepat setelah melihat dengan jelas seorang lelaki yang diyakini adalah pacar Alexa yang telah bersamanya selama tujuh tahun.

Ia mengenalnya. Lelaki itu adalah seorang yang sangat sangat ia rindukan, namun ia juga kecewa pada sosok tersebut. Ceisya mencoba untuk tenang dan menahan air matanya.

"Selamat atas enam tahun perjalanan Nona Alexa dan sang pujaan hati." Ucap Ceisya dengan dada yang terasa sesak.

"Saya permisi." Lanjut Ceisya, lalu langsung pergi meninggalkan ruangan.

••••

Vote biar makin semangat nulis🌷🦋

TBC💐🦋

Hi, Bye Mantan Where stories live. Discover now