Tentang Reyhan dan luka nya

Mulai dari awal
                                    

''Kenapa gak bangun panti asuhan aja? gue gak maksa sih, Ini saran doang. Soal nya banyak anak di luar sana yang gak punya orang tua dan bahkan gak punya rumah'' Tutur Reyhan.

Reyhan menarik panjang nafas nya lalu menghembus nya perlahan mencoba menghilangkan sesak dalam dada nya, lalu kembali melanjutkan kalimat nya ''Kalau di pikir pikir Om sama Tante gue baik juga ya, setelah ngambil semua harta mama dan papa, mereka gak buang gue di pinggir jalan, mereka masih kepikiran buat naruh gue di panti asuhan, dan dari situ gue juga belajar arti sebuah keluarga dan persahabatan. Allah maha tau apa yang terbaik buat hamba hamba nya, allah gak kasi apa yang kita ingin kan, tapi allah kasi apa yang kita butuh kan. Yang gue butuh bukan harta, tapi kehangatan sebuah keluarga. Dan itu udah gue dapatin dari kalian dan anak anak panti. Makasih, Del udah ngajak gue gabung bareng kalian'' Tutur Reyhan sambil tersenyum penuh luka, ia mencoba mengeluarkan semua yang ia tahan selama ini. hanya kepada Adelio dan Agatha saja diri nya bisa menampakkan kerapuhan nya. Mungkin Reyhan bukan termasuk murid yang teladan saat di kelas, dia selalu bolos dan bahkan bertengkar dengan teman teman nya. Tapi Reyhan sebenarnya adalah anak yang cukup pintar. tapi karena tidak tau kepada siapa dia harus menunjukkan prestasi nya, dia sedikit frustasi.

Adelio tersenyum perih mendengar penuturan Reyhan, lalu tangan nya bergerak memegang salah satu pundak sahabat nya itu yang sedang tersenyum untuk menutup begitu banyak luka ''Udah, jangan cengeng, entar pas kuliah lo mau masuk bidang apa?'' Tanya adelio mencoba mengalihkan pembicaraan.

''Gue gak mau kuliah'' Balas Reyhan terus terang. dan dahi nya malah di dorong pelan oleh Adelio.

''Kalau ngomong itu di pikir pikir dulu'' Ketus Adelio

Rey menghela nafas kasar ''Gue belum sanggup cari uang buat kuliah, buat makan aja susah''

''Emang nya lo hidup di dunia sendiri doang? huh? kan barusan gue bilang harta kakek gue banyak, dan gak tau mau di apain. Sebagian harta itu udah gue pisahin untuk biaya kuliah anak Blues Eagle. Kita kan juga baru bangun cabang lain nya ''Ucap Adelio dengan sombong nya. Dia sebenar nya bukan ingin memamerkan semua harta itu, dia hanya ingin memberi tau Reyhan , bahwa Reyhan masih punya Adelio dan anak Blues Eagle lain nya. Adelio juga masih mampu untuk membiayai kuliah Rey.

''Emang nya lo mau ngambil bidang apa?'' Tanya Rey penasaran dengan pria jenius di depan nya itu, dia tidak bisa menebak karena Adelio ahli di bidang apapun itu.

''Management'' Jawab Adelio santai. Sebenar nya Adelio sudah cukup mahir dalam ber bisnis, dia sudah mengikuti les sejak kelas 1 smp.

''Kenapa?'' Tanya Rey lagi

'' Karena gak tau mau milih apa lagi dan gue juga gak mau ambil ribet'' Tutur Adelio

''Kalau gitu, gue ngikut lo aja''

''Gak usah ikut gue mulu, lo udah besar, masih aja suka nempel, ambil jurusan yang lo suka'' tutur adelio

'' Lo kan suka bidang olahraga, bahkan baru baru aja di angkat jadi ketua tim basket ideal. ambil aja bidang olahraga'' lanjut Adelio

''Makasih Del, udah selalu support gue''

''Gak usah cengeng, baru juga gue bilang'' Celetuk Adelio, baru saja Rey terharu dengan ucapan pria itu, tapi Adelio langsung menghancurkan nya.

''WOY GAK TAU JAM MASUK KELAS YA LO PADA?'' Teriak seorang pria di bawah sana dengan wajah datar nya. Dia Azka Reviano Agler, pria yang berstatus ketua osis itu selalu tau dimana tempat yang Adelio dan Rey singgahi saat bolos.

Kedua orang itu hanya menampakkan cengiran nya, padahal Rey baru saja berhasil mengupas kulit mangga dengan pisau kecil yang selalu ia bawa, al hasil mangga itu di ambil oleh Azka dan di bagikan ke anggota Blues Eagle lain nya, saat jam istirahat tiba. Sementara mereka mendapat hukuman membersihkan toilet, karena Adelio menolak hukuman itu dan Azka yang tau kalau Adelio sangat Alergi tempat yang kotor, akhir nya mereka di suruh berdiri di lapangan dan menjadi sorotan semua orang.

ADELIO [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang