Siapa dia?

2.1K 126 6
                                    

"Bukan temen, saya calonnya" balas Ryan dengan tersenyum.

Paul dan Rony kompak menunjukkan ekspresi kaget. Tangan Rony bahkan tanpa sadar sudah mengepal. Salma lebih terkejut lagi dia refleks menepuk pundak Ryan.

Ryan pun tertawa ringan. Senyum manisnya seketika terpancar, membuat Rony semakin panas.

"Becanda Ca, aku kira temen-temen mu ini receh juga kaya kamu" ucap Ryan.

"Ya aba-aba dulu kek kalau mau nge jokes, kenal juga baru" lirih Paul pada Rony.

"Hehe gua temennya Caca dari SMP sampai SMK. Sayangnya kita ngga bisa satu kampus" jelas Ryan.

"Siapa?" Tanya Paul.

"Hah?" Ryan bingung.

"YANG NANYA" balas Paul.

Seketika suasana hening. Paul dengan cepat mencairkan.

"Hahahahha kan lu nggak salah ngira ko, temannya Salma emang receh semua dan agak absurd juga" ucap Paul.

Sementara Rony lebih banyak diam, Salma panik, dan orang tua Salma hanya tertawa menikmati permainan jokes Paul, lebih tepatnya sarkas nya Paul.

"Btw bro, gua baru liat lu hari ini" ucap Paul.

"Oh iya, gua ambil sekolah masak di Australia, sekarang lagi liburan" jawab Ryan.

"Widih calon chef nih" ucap Paul sambil melirik Rony.

"Om, tante kalau gitu kita pamit pulang dulu ya" ucap Rony.

Paul dan Salma terkejut mendengar Rony tiba-tiba pamit pada orang tua Salma. Orang tua Salma pun mengiyakan karena malam sudah larut anak-anak ini butuh istirahat.

Rony menyalimi kedua orang tua Salma dan Ryan. Tak lupa juga dia mengajak tos Salma namun tak mengucapkan kata apapun. Dengan segera Rony melenggang pergi, tanpa melihat Paul yang masih berpamitan.

"Buset bro buru-buru amat" ucap Paul sambil menyusul Rony.

"Kebelet berak gua" balas Rony.

"Kebelet berak apa kebelet cemburu? 🤭" Paul memulai perang.

Rony memelankan langkahnya.nafasnya sedikit memburu dan tatapannya lurus ke depan. Paul peka dengan apa yang terjadi namun dia belum bisa meninggalkan studio.

"Ron, jangan pulang dulu gua belum pamitan sama Nabila" ucap Paul.

Rony baru teringat. Dia kemudian berhenti dan berbalik,

"Gua lupa, ayok ke ruangan Nabila" ajak Rony.

"Yee mentang-mentang punya saingan sampai lupa temen lu juga masih harus berusaha, berusaha dapetin hatinya Nabila eakkk" Paul bermonolog.

Setelah berpamitan dengan Nabila, kini Paul dan Rony sudah didalam mobil untuk pulang. Rony dan Paul sama-sama diam tak ada obrolan apalagi guyonan.

Tiba-tiba Rony memukul dasboard mobil membuat Paul yang tengah menyetir terkejut.

"Nih mobil dari taun berapa sih Ul, AC nya nggak kerasa, gerah nih gua" omel Rony.

"Yee itu yang gerah bukan badan lu, tapi hati lu yang panas" Paul turut kesal.

"Lagian siapa sih tu cowo, dateng nggak diundang kaya jelangkung" Rony mengerucutkan bibirnya.

"Makanya kalau orang ngomong tu jangan budeg. Kan dia udah bilang temen SMP nya Salma" balas Paul.

"Ah ayolah Ul, sebagai sesama cowo setengah buaya lu pasti juga tau gelagat dia ke Salma gimana" ucap Rony.

"Gua gak tau harus bangga apa kesel lu katain setengah buaya Ron, tapi untuk kali ini gua juga mikir kayanya Ryan suka sama Salma" balas Paul.

RIUHWhere stories live. Discover now