Cegil

2.7K 163 37
                                    

Keesokan harinya Nabila ditemani bang Eko segera pergi ke klinik untuk memastikan keadaan Salma. Karena kapasitas kamar klinik yang tak begitu besar, akhirnya semalam Salma menginap ditemani oleh Rony.

Setiba di ruangan Salma, Nabila tersenyum senang kala melihat Salma telah kembali terlihat segar ditambah dengan cengiran khas Salma.

"Pagi Nab" sapa Salma bersemangat.

"Alhamdulillah ka Sal gimana keadaannya?" Tanya Nabila.

"Alhamdulillah udah seger ni badan Nab, perut ku juga udah enakan, makasih ya kemarin udah mau nganter ke klinik" ucap Salma.

"Ih gapapa ka Sal aku seneng kalau ka Sal mau minta tolong ke aku" ucap Nabila bahagia.

Sementara ditengah obrolan ciwi-ciwi itu bang Eko melihat sosok lain yang bahkan terlihat lebih menyedihkan dari Salma, padahal yang sakit Salma.

Bang Eko pun mengode dengan matanya pada Nabila dan Salma, sontak mereka semua menoleh pada sosok yang tengah duduk dikursi, siapa lagi kalau bukan Rony.

Nabila sedikit terkejut melihat Rony, karena diawal dia hanya fokus pada sosok Salma. Kini cowo itu terlihat lesu dengan mata panda, dan kepala juga badan yang berusaha menahan kantuk.

"Lu begadang Ron?" Tanya bang Eko.

"Ka Rony jagain ka Salma sampe nggak tidur?" Nabila juga bertanya.

Rony hanya menatap keduanya lalu tersenyum tanpa berniat menjawab. Salma yang memperhatikan Rony pun turut heran.

"Perasaan tadi malem gua bangun dia udah tidur, kenapa pagi ini dia punya mata panda?" Batin Salma.

Salma menatap Rony dengan penuh tanya, sementara Rony juga menatap Salma,

"Gimana gua bisa tidur kalau kalian tau apa yang dilakuin Salma bikin gua salting semaleman, anjirlah kaga bisa tidur gua kepikiran terus" Rony ikut membatin.

"Jadi gimana Sal, perlu rujukan nggak?" Tanya bang Eko.

"Nggak perlu lah bang, gua juga udah sehat kok, mau langsung balik ke hotel aja" jawab Salma.

"Beneran ya? Jangan ditahan lagi nanti kita kena masalah sama pihak tv" bang Eko mewanti-wanti.

"Iya bang tenang" jawab Salma.

"Sal, nanti jangan lupa kabarin orang tua lu, kasih tau kalau lu baik-baik aja" ucap Rony.

Salma baru teringat sejak tiba di klinik dirinya sama sekali belum memegang ponsel nya. Salma menganggukkan kepala dan berniat menghubungi orang tuanya saat dia tiba di hotel nanti.

Akhirnya mereka berempat kembali ke hotel supaya Salma bisa segera istirahat, dan yang lainnya melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

Rony tampak mengusap wajahnya kala melihat notifikasi di ponselnya, belasan bahkan puluhan pesan dan telfon dikirimkan Za untuk Rony, Rony tak menyadari karena sejak tiba di klinik dia mematikan ponselnya.

Kala itu Salma juga melihat ponsel nya yang ternyata daya nya sudah hampir habis. Kening Salma mengerut saat melihat sebuah nomor mengirimkan sebuah foto beserta sebuah kalimat,

 Kening Salma mengerut saat melihat sebuah nomor mengirimkan sebuah foto beserta sebuah kalimat,

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
RIUHOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz