Bisa nurut nggak, Sal?

3.1K 158 32
                                    

Nabila terlihat panik saat Salma meringis kesakitan didalam mobil. Bang Eko yang duduk dikemudi pun menanyakan apakah Salma baik-baik saja.

"Sal, kenapa?" Tanya bang Eko memastikan.

"Gapapa bang, cuma sakit perut biasa lagi datang bulan" jawab Salma.

Nabila ingin membantah namun dihentikan oleh Salma. Salma rasa ini bukan masalah serius, dia hanya cukup minum obat dan istirahat.

"Ka Sal kenapa nggak jujur aja, biar sekalian periksa" ucap Nabila lirih.

"Aku gapapa kok Nab tenang aja, cuma maag biasa" jawab Salma.

Akhirnya mereka memutuskan untuk segera kembali ke hotel. Sesampainya di hotel Salma mencoba terlihat biasa saja, hingga saat bang Eko pamit pergi, tubuh Salma langsung melemas. Nabila yang berada disampingnya pun kembali merasa panik. Tapi Salma meminta Nabila untuk tenang.

Salma cuma meminta Nabila untuk memapahnya ke kamar. Dengan keadaan lemas Salma sekuat tenaga berjalan karena tak ingin membuat Nabila kesusahan.

Sesampainya didepan kamar Salma meminta Nabila untuk beristirahat saja, tentu Nabila menolak dan ingin menemani Salma tapi Salma juga sangat keras kepala untuk menyuruh Nabila istirahat.

"Aku beneran gapapa kok Nab, abis ini aku mau makan terus minum obat, kamu balik aja ke kamar ya istirahat" ucap Salma.

"Ka Sal aja pucat gitu gimana aku bisa tenang istirahat. Kita ke rumah sakit ya kak? Kalau gak mau sama bang Eko, aku telfon ka Rony buat balik ya?" Tawar Nabila.

Mendengar nama Rony membuat Salma semakin panik,

"Gak usah telfon Rony ya Nab please, dia lagi ada urusan aku gamau ganggu" ucap Salma memohon.

Akhirnya Nabila mengalah dan kembali ke kamarnya dengan janji kalau ada apa-apa Salma akan langsung menghubungi Nabila.

Setelah Nabila pergi Salma pun langsung menutup pintu dan berjalan kearah kasurnya. Namun belum sampai kesana tubuhnya sudah ambruk dilantai. Salma merasa sangat lemas, pusing, dan perutnya sakit. Namun lagi-lagi dia terlalu sungkan untuk meminta tolong.

Salma akhirnya mencoba berdiri lagi, dan mengambil obat maag yang dia punya di nakas. Salma langsung meminumnya lalu beranjak ketempat tidur.

Entah Salma pingsan atau kelelahan, gadis itu baru tersadar kala adzan magrib berkumandang. Tubuhnya semakin lemas dan perutnya semakin terasa sakit. Salma berkeringat dingin, dan mulai menggigil. Merasa sudah tidak bisa mengontrol tubuhnya, Salma pun memutuskan untuk menelfon Nabila.

"Halo Nab"

"Iya ka Sal, gimana?"

"Nab, aku udah nggak kuat Nab, perut aku sakit banget" ucap Salma merintih.

"Ya allah, iya bentar aku kekamar ka Sal, kita ke rumah sakit ya" balas Nabila di telfon.

Tak lama setelah itu, Nabila telah tiba dikamar Salma. Salma membuka pintu dengan keadaan yang sangat kacau. Nabila yang kawatir pun berniat menghubungi bang Eko yang masih ada urusan di studio tapi Salma melarangnya.

"Jangan Nab, bang Eko pasti lagi sibuk-sibuknya, kita ke klinik deket hotel aja ya" ucap Salma.

"Tapi ka Sal kelihatan parah, mending kita ke rumah sakit" Ucap Nabila.

"Kita coba ke klinik dulu ya Nab, aku udah nggak kuat kalau ke rumah sakit" ucap Salma lirih.

Akhirnya mereka berdua pergi ke klinik dekat hotel. Sesampainya disana, Salma segera mendapat penanganan sementara Nabila dengan setia menemani disamping Salma.

RIUHWhere stories live. Discover now