Surat wasiat

2.6K 131 34
                                    

Dering telfon Salma tak hentinya berbunyi, membuat tidur gadis itu terganggu. Dengan wajah kesal tangan Salma meraih ponselnya yang berada diatas nakas.

Melihat nama yang tertera di ponsel dengan setengah sadar Salma berdecak kala tau siapa yang mengganggu tidurnya.

"Apasih Ron, berisik"

"Hehe pagi Ca, masih marah Ca?"

"Siapa juga yang marah!" Jawab Salma dengan nada tinggi.

"Itu artinya lu masih marah" terdengar helaan nafas Rony dari sana.

"Sekali lagi lu nelfon, gua block" ucap Salma.

"Eh jangan dong Ca, gua cuma mau bangunin elu karena biasanya lu yang paling susah bangun"

"Urusan gua" balas Salma.

"Ca, gua udah kasih waktu elu semaleman masa masih marah sih, gua jelasin sekarang yaa?" Tanya Rony.

"Ngga, kasih waktu gua 10 taun kedepan" balas Salma.

"Ca, lu nggak beneran kan? Lu salah paham Ca sumpah gua cuma nolongin Za" ucap Rony.

"Yaudah lu lanjut aja nolongin dia sampe makmur" balas Salma lalu mematikan telfonnya.

"Buset dimatiin cuk, Salma kalo marah serem ternyata" cicit Rony.

Paul yang masih terlelap di samping Rony pun terkejut kala mendengar suara Rony.

"Lu pagi-pagi udah tantrum tu hal yang paling nyebelin buat gua" ucap Paul dengan suara serak bangun tidur.

"Ini gimana Ul, gua ngga tenang" ucap Rony.

"Ck kan gua udah bilang kita jelasin nanti pas kita nonton mereka" balas Paul.

"Perasaan gua nggak enak Powl, gua harus lurusin semuanya" ucap Rony.

"Yaelah santai aja, Salma juga nggak se tantrum Za" balas Paul lalu beranjak ke kamar mandi.

"Justru nggak tantrum tapi diem-diem lost respect itu yang bikin gua takut" lirih Rony.

Sementara Salma sudah tak bisa melanjutkan tidurnya. Dia akhirnya memilih untuk mandi. Biasanya Salma melewatkan sarapan tapi kali ini ada Nabila yang semangat sekali mengajaknya sarapan di pantry.

Salma duduk di pantry dengan teh lemon madu dan sepiring nasi. Nabila pun telah lebih dulu sarapan dengan roti.

"Ka Sal mau lauk apa, aku ambilin" tawar Nabila.

"Gausah Nab, aku nanti ambil sendiri" balas Salma.

Salma terlihat sibuk dengan ponselnya. Dia kembali teringat bahwa semalam ada nomor asing menelfonnya mengaku bernama Ryan. Salma iseng menyimpan nomor tersebut. Namun Salma kembali terkejut kala melihat profil dari nomor itu.

 Namun Salma kembali terkejut kala melihat profil dari nomor itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RIUHWhere stories live. Discover now