Part 13

138 6 0
                                    

••••

Happy Reading

•••

Irina menatap pintu itu bimbang. Apakah ia harus keluar dan bertemu Alex? atau membiarkan pria itu menunggu tanpa kejelasan.

Menghela nafas panjang, ia hendak  membuka pintu namun di kejutkan oleh sebuah tangan yang melingkari perutnya.

Ia kenal wangi khas lemon yang sering mengganggu nya saat tidur itu.

"Kembali tepat waktu ok?" ucap Chris seraya mencium tengkuk Irina, membuat gadis itu merinding.

"Kau tidak ingin menemaniku?" bujuk Irina sekali. Ia sungguh tak ingin sendiri. Iriana melirik tangan Chris memeluk erat tubuhnya.

Sedangkan Chris tersenyum pasrah di belakang Irina.

Ia sudah berjanji kepada Mark agar memberikan waktu pada Irina bertemu dengan Alex sendirian untuk mengakhiri hubungan mereka.

"Aku tidak ingin melanggar janji untuk sekian kalinya" ucapnya kemudian. Tentu saja hal itu membuat Irina bertanya-tanya.

Irina hendak menjawab lagi tapi di urungkan ketika tubuhnya di putar menghadap pria itu. Ia terkejut tentu saja melihat posisi wajahnya begitu dekat dengan Chris.

Gadis manis itu mendorong wajah Chris dengan tangan mungilnya agar menjauh. "Kau terlalu dekat"

Chris tersenyum kecil, dijauhkan tangan mungil itu dan segera ia merunduk dan lumat bibir merona yang manis itu. Sedangkan Irina mematung beberapa detik kemudian mengerang merasa pria itu tidak juga melepas bibirnya malah memiringkan wajah untuk memperdalam ciumannya.

"Chri....isss, stop!" Irina memalingkan wajahnya ke samping hingga wajah pria itu mengadap telinganya karena tertipu.

Pria itu terbuai oleh balasan ciuman Irina yang pelan. Tentu saja gadis tidak ingin melewati kesempatan itu agar Chris berhenti menciumnya.

Pria itu menggeram lalu merunduk menggigit kecil leher putih Irina yang mengeluarkan harum wangi mawar.

"Jangan menggangu kesenanganku Irina" desis Chris menatap tajam Irina lalu hendak mencium gadis itu.

"No!" Irina memberontak agar lepas dari pria mesum itu namun hanya sebelah tangannya yang terbebas.

Memicingkan mata kesal "Kau tidak berhak melakukan itu padaku" jawab Irina kesal seraya memegang lehernya yang baru saja di gigit.

Chris menghela nafas lalu melepas rengkuhanya pada Irina.

Ia sangat senang saat gadis itu membalas ciumannya tapi ia malah dibodohi.

Ciuman yang harusnya lama dan nikmat itu hanya bertahan sebentar.

Sial.

Sudahlah, ia bisa menyelinap dan tidur bersama gadis itu setiap malam.

Irina tidak akan sadar.

Meski ia cium dan ia akan mencoba menghisap_

Matanya menelusuri bibir hingga turun ke dada ranum gadis itu.

Chris menelan saliva kasar.

Tenanglah Christian.

Irina akan menjadi milikmu tidak lama lagi. Bisik batinnya.

Di tatap seperti itu membuat Irina melotot horror dan pergi secepatnya dari hadapan Chris.

Dasar lelaki mesum!

Ia harus cepat pergi dari Apartemen ini dan pulang segera mungkin.

Ya harus.

Kemudian tanpa pamit lagi Irina naik taxi yang sudah ia pesan setelah tak lama taxi tersebut sampai di depan apartemen Chris.

Last KissHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin