38

87 8 0
                                    

Kayana menyukai musik, sangat. Itu adalah hal pertama yang dia sangat kagumi dimasa kecil. Melihat seorang Diva bernyanyi didepan ratusan orang, Kayana ingin menjadi seperti itu. Saat kamu selesai bernyanyi mereka akan bertepuk tangan, dengan senyuman diwajah mereka Kayana ingin melihatnya.

Tuk!

"Ouch!" Meraba dahinya yang sakit, Kayana melihat kapur putih menggelinding. Mengangkat pandangannya, Kayana menatap takut-takut guru Vokalnya.

"Kayana, jika kau melamun sekali lagi. Silahkan keluar."

"Sorry, Madam."

"Sebentar lagi Evaluasi akan datang, perhatikan dengan benar jika kalian tidak mau ketinggalan."

Kringgg!!

"Badanku pegal semua!" Tatia mengeluh pelan, meregangkan tubuhnya yang pegal.

"Madam Selena, benar-benar mengoceh panjang." Sarah menyahut, memijat tengkuknya pelan.

"Aku lapar, kalian ingin makan apa?" Tanya Tatia, mengetik sesuatu di ponselnya. Sarah juga memainkan ponselnya, men-scroll   insta miliknya.

"Hem? Spaghetti carbonara." Kayana menjawab, masih sibuk men-scroll handphonenya. Sarah menjawab, " udang asam manis,"

"Keduanya memang enak, Aku pesan udang juga."

"Selamat datang, kalian ingin pesan apa?" Ibu kantin bertanya ramah, Kayana lebih dahulu menjawab.

"Udang asam manis 2, spaghetti carbonara 1, sama air putih 3." Pesannya.

"Silahkan di tunggu~"

Ketiga gadis itu duduk di salah satu meja yang sudah di persiapkan. "Ngomong-ngomong aku sudah lama tak melihat temanmu itu," ujar Sarah tiba-tiba.

"Teman yang mana?" Tanya Kayana penasaran, ia mematikan handphone miliknya.

"Itu loh, yang kelas tata boga."

"Ah, jika dipikir memang benar. Aku sudah jarang melihatnya sekarang." Tatia menyetujui, sudah hampir dua Minggu gadis itu tak terlihat di sekitar Kayana.

"Oh! Aira sedang sibuk Evaluasi, kelas mereka memulai dengan cepat. Jadi dia sedang sibuk." Jelas Kayana, bersamaan pesanan datang.

"Eh, iya kelas tata boga, dan tata busana lebih dahulu melakukan evaluasi baru kita ya.." Sarah meletakkan handphonenya, mengambil garpu dan memakan hidangan yang disajikan.

"Enaknya, mereka tinggal tunggu penilaian akhir dan akan bebas setelah itu." Ucap Tatia, memakan udang asam manisnya dengan lesu.

"Bukannya kita sehabis kelas komputer?" Tanya Kayana memastikan.

"Kalau tidak salah," balas Sarah.

Kayana tersenyum kecil,"Aku jadi ingat sebelum mulai evaluasi. Aira menjadi stress karena tak tahu apa yang harus dibuat."

"Bagaimanapun, memasak harus dilakukan dengan penuh kreativitas."

"Ugghh! Lupakan saja aku tak ingin mengingat evaluasi."

Melilit mie carbonara, Kayana tersenyum melihat dua orang itu. "Tapi kita juga harusnya bersyukur, karena Madam Helen sudah menentukan apa yang kita nyanyikan."

"Tapi masa, lagu opera?!" Teriak Tatia tak terima, yang benar saja! Itu suara tinggi!

"Madam, memiliki selera yang tinggi." Desah Sarah lelah.

Menghabiskan seluruh makanan mereka, ketiga gadis itu dengan lesu kembali ke kelas.

"Kenapa kau terlihat lesu?" Reynard bertanya bingung, mengigit eskrim semangkanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck in Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang