BAB 24

2.8K 157 4
                                    

Muge sedang berada di dapur,  memasak sarapan pagi untuk semuanya. Dia sangat suka memasak. Muge memasak sembari bersenandung pelan dengan hati suka cita. Hari ini, tubuhnya memiliki banyak tenaga untuk memasak banyak makanan. Pasalnya, baru kali ini dia akan memasak makanan untuk anak kecil. Dia begitu excited.

Muge sangat menyukai anak anak. Rasanya dia ingin mengambil hati Glen dengan masakkannya. Dia juga ingin lebih dekat dengan bocah kecil itu. 

Sebenarnya, dia seperti itu semata mata bukan karena ingin terlihat baik di depan Rio, tapi karena sedari dulu, dia sangat menginginkan seorang anak. Maksudnya adalah anaknya sendiri. Dia sadar ketika kenyataannya bahwa dia tidak akan pernah bisa memilikinya. Maka dari itu, selagi anak itu adalah anak dari Rio, dia akan sangat menyayanginya.

Boa datang dari belakang. Menyapa dan mengucapkan selamat pagi untuk Muge. Dia terkejut saat tau semua hidangan sudah jadi. Bukankah ini masih sangat pagi untuk sarapan? Tanyanya.

Muge hanya menjawab bahwa itu sudah menjadi kebiasaannya untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah di pagi buta.

Muge meminta bantuan kepada Boa untuk membawa semua hidangan ke atas meja. Boa membantunya dengan senang hati.

Setelah waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, Boa bergegas membangunkan suaminya untuk turun dan sarapan. Tidak lupa, dia juga membangunkan Allen dan Glen agar ikut sarapan bersama.

Karena ini hari Minggu, Semua orang menjadi malas untuk melakukan kegiatan di pagi hari. Mereka masih memperlihatkan muka bantal dengan piyama masing masing melekat di tubuhnya.

Tapi, tentu saja tidak dengan Rio. Dia sudah terlihat segar dan rapi. Dia memang selalu seperti itu. Entahlah, tinggal bersama Muge membuatnya menjadi orang yang disiplin. Jika waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, dia sudah harus turun untuk sarapan, karena dia tau kalau Muge sudah menunggunya di bawah.

Rio duduk di samping Glen dan Allen. Dia mencoba untuk lebih dekat dengan anaknya. Dia bertanya apakah makanannya enak?

Glen menjawab dengan penuh semangat bahwa inilah kali pertama dia memakan makan yang begitu lezat dengan mata yang  berbinar binar. Dia pun tersenyum puas.

Rio juga bertanya dengan canggung kepada Allen, apa yang mau dia makan, Dia akan mengambilkannya. Semua makanan di atas meja ini lezat lezat, jadi tidak perlu memilih milih makanan. Jika ingin memilihpun, dengan hanya menutup mata saja kau pasti akan mendapatkan makanan lezat.

Ketika semua orang tengah menyantap makanannya, Sky bertanya, dimana adik iparnya? Mengapa dia tidak ikut sarapan bersama? Semua orang mencari ke kanan dan ke kiri apakah Muge benar benar tidak ada di meja makan?

Seketika "Deeeeggggg...." Rio baru saja tersambar petir.

DIA MELUPAKAN ISTRINYA.

Rio berdiri dari kursinya, berjalan ke arah dapur dan dapur kotor dan mendapati bahwa Muge tengah asyik duduk di meja makan kecil di depan kompor sambil menyantap makannya.

Hatinya sangat sakit saat melihat istrinya seperti pembantu untuk mengurus orang orang yang tinggal di rumahnya.

Sudah berapa lama? Entah sejak kapan, dia selalu ingin berbicara kepada Muge untuk membiarkannya ikut makan di meja makan, tapi dia selalu tidak memiliki kesempatan.

Ketika dia turun dan mendapati bahwa semua makanan telah di sajikan di atas meja makan, dia selalu mencari Muge untuk ikut makan bersama, tapi dia tidak pernah menemukannya seolah olah Muge sengaja bersembunyi. Rio tidak tau bahwa selama ini ternyata Muge selalu berada di dapur kotor sendirian.

Jujur saja, selama ini, Rio sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur kotor. Karena dia merasa bahwa tempat itu sangat tidak cocok untuknya. Sebelumnya pun, dia juga hanya berkata bahwa Muge hanya boleh makan di dapur kotor saja, dan dia benar benar melakukannya tanpa mengeluh. Sungguh istri yang sangat patuh.

Unperfect MarriageWhere stories live. Discover now