My little princess Clarissa obsession (End)

33.3K 2.4K 264
                                    

Mereka tengah berkumpul di taman belakang  Mansion Daxton, dengan emosi yang mulai mereda setelah di sadarkan oleh tangis si kecil.

Clarissa lelah menangis tertidur di pangkuan Gavin, sedangkan si kembar tak jauh berada di samping Gavin.

Erland duduk di samping Vier.

"Jika kalian sama sama Egois ingin memiliki princess hanya untuk diri kalian sendiri"Gavin.

William dengan mata memerah tak jauh berbeda dengan Daxton matanya pun ikut memerah.

Daxton benar benar khawatir putrinya takut padanya apa lagi melihat amarahnya yang meledak tadi.

Sedangkan William benar benar takut kehilangan Clarissa apa lagi si kecil tak mau di gendong olehnya saat ini.

"Bisakah kalian saling menghargai dengan hak masing masing"Gavin.

"......."

"........"

Gavin melihat keduanya hanya diam "Kalian bisa katakan apa ketakutan kalian?"

"Agar kalian saling mengerti dan tak bertindak gegabah seperti tadi hingga membuat kesayangan kita ketakutan"Gavin, mengusap surai si ke il di pangkuannya agar semakin pulas tertidur.

"Daddy hanya takut jika princess lebih dekat dengan Ayahnya di bandingkan Dad-"

"Kau berfikir seperti itu sayapun sama"ucap Daxton datar.

"Kau lebih lama tinggal dengan putriku tentunya ia dekat denganmu di bandingkan denganku"

William terdiam mencerna perkataan Daxton ada benarnya, mereka merasakan ketakutan yang sama.

"Dan kau tau, saat kau menghak si kecil waktu dirumah sakit bahwa kau Ayahnya, di situ aku merasa hanya kau yang memilikinya bukan aku"William.

Kali ini Daxton terdiam, walupun ia Ayahnya memang tak seharusnya ia mengabaikan perasaan Ayah yang sudah merawat putrinya.

Para putra mereka hanya terdiam mendengarkan setiap pembicaraan kedua orang tuanya.

"Ketakutan, kehkawatiran, kegelisahanku muncul berlebihan"William.

"Dan akupun merasa kalah di saat putriku selalu memanggil namamu di saat dia takut, di situpun rasa ketakutanku muncul "Daxton.

"Dan tanpa sadar kita saling Egois" ucap keduanya berbarengan.

Gavin, Erland tersenyum melihat keduanya mulai memahami situasi masing masing.

"Jadi sekarang apa yang ingin kalian perbaiki dari kesalahan kalian?"Erland.

William, Daxton saling menatap lalu mengangguk yakin.

"Tak perlu ada yang merasa tersaingi"William.

"Tak perlu merasa saling paling berhak memiliki"Daxton.

"Karena"Wiliam.

"Kami Ayahnya" ujar keduanya.

Karena mereka saling menyadari perasaan mereka sebagai Ayah sama tak jauh berbeda.

Di tengah kebahagian yang menyelimuti mereka terdengar suara.

"Kalian tega ninggalin, Arzan di rumah sendiri loh"

Mereka menatap sumber suara,

"Penganggu"gumam Xavier, sementara kembarannya memutar bola matanya malas.

"Kalian main apa kok gak ajak Arzan sih"ambeknya.

Vier menatap Arzan mengelus dadanya.

"Main darimananya bocah?"Erland terlampau gemas ingin menelan Arzan.

My Little Princess Clarissa Obsession (END) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ