Sebelum baca Follow dulu 🥰
Berkisah tentang seorang gadis berusia 12 thn bernama Vania clarista yang di asingkan keluarganya dari dunia luar hanya karena ia bisu.
Bagi mereka kekurangan Vania adalah aib hingga kehadirannya tak di hiraukan, ia ada n...
William menggendong putrinya Clarissa setelah menyuruh kedua anaknya pergi untuk berangkat sekolah.
Dengan mulut Clarissa yang selalu terbuka mencari sesuatu.
William menunggu viviana membuat susu untuk putrinya ia baru menyadari satu hal bahwa putrinya masih menggunakan dot untuk meminum susunya.
Tangannya mengusap pipi putrinya yang terasa lembut.
Viviana memasuki kamar Clarissa "tuan ini susunya"memberikan dot bayi pada William.
William mengambilnya memberikannya untuk putrinya.
Clarissa langsung menyodot lucu nutrisinya.
William tersenyum tipis lantas menatap pengasuh putrinya"kenapa putriku masih menggunakan dot?"
Viviana ingin sekali menghindari tatapan mata gelap nan tajam itu yang sekarang tengah menatapnya, sungguh membuatnya takut.
"Nona, belum terbiasa tuan jika minum menggunakan gelas"
William sedikit mengernyit heran padahal setiap sarapan pagi putrinya selalu hadir dengan minum dari gelas.
Mengerti dengan pikiran tuannya"sebenarnya tuan nona ingin terlihat mandiri di depan anda dan nyonya"
"Dia masih kecil kenapa berpikir begitu?"
Viviana mulai gelisah takut jika ia menceritakan hal ini pada tuannya.
"Kau tak punya mulut"datar William.
Viviana menggeleng panik "se- sebenarnya tuan, nyonya pernah membentak nona Clarissa"
Wiliam di buat emosinya mendengarnya matanya semakin tajam menatap viviana"Apa yang dia katakan?"
Dirinya tak pernah membentak putrinya tapi mendengar bahwa istrinya pernah membentak putrinya membuatnya benar benar marah.
Sudah cukup kehidupan putranya yang hancur tapi tidak dengan putri kecilnya.
" Nyo- nyonya membantak dengan berkata jangan jadi anak manja kamu sudah besar padahal saat itu nona Clarissa hanya meminta untuk di gendong"
Putrinya juga pernah menghampirinya dengan berkata padanya untuk di gendong tapi saat itu banyak urusan pekerjaan yang harus ia tanda tangani hingga menolak permintaan putrinya.
William menetralkan amarahnya, mengecup pipi putrinya sayang.
Sudah Ia putuskan tak mau jika putrinya menjadi korban keegoisannya.
Menidurkan Clarissa di kamarnya"daddy pergi dulu ya sayang, mamafkan Daddy tak bisa menemanimu tidur"ada sesuatu yang harus ia urus.
Mengecup seluruh wajah putrinya rasa penyesalan muncul di dalam hatinya.
Clarissa tersenyum di dalam tidurnya.
🍁🍁🍁
Gavin menaiki motornya dengan kecepatan tinggi menuju sekolah tak peduli dengan umpatan pengendara lain.
Tak menghiraukannya tak butuh waktu lama ia sampai 10 menit di gerbang sekolah memakirkan motornya.
Melepas helm yang melindungi kepalanya dengan cara melempar.
Semua siswan nampak menahan nafas dengan kedatangan Gavin.
Bagaimana tidak rasanya mereka ingin menjerit histeris dengan sosok yang begitu tampan bak pengeran di cerita donggeng sungguh ketampanannya membuat mereka kaum hawa tergila gila padanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
