Sebelum baca Follow dulu 🥰
Berkisah tentang seorang gadis berusia 12 thn bernama Vania clarista yang di asingkan keluarganya dari dunia luar hanya karena ia bisu.
Bagi mereka kekurangan Vania adalah aib hingga kehadirannya tak di hiraukan, ia ada n...
Clarissa tertawa senang"hahahaha ada mostel olong!"teriaknya di lorong hingga membuat pipi gembulnya seakan akan tumpah.
Di ikuti Arzan,Vier di depan Clarissa Daxton hanya pura pura mengejar sungguh baginya tak ada pilihan lain.
Para bodyguardpun ikut bahagia melihat tawa si kecil.Mansion Maherson tak sesunyi seperti dulu.
Tak lama Clarissa terjatuh menginjak sendalnya sendiri.
Bruk
Vier, Arza langsung berhenti saat mendengar suara melihat kebelakang Clarissa jatuh tertelungkup.
Daxtonpun kaget ia cepat cepat menghampiri Clarissa rasanya tak suka bila suara tawa itu berhenti.
"Manis!"
"Rissa!"
Daxton membenarkan posisi Clarissa hingga membuat Clarissa berdiri.
"Ada yang sakit ?"tanya Daxton sedikit kaku jika Jacob melihatnya mungkin ia akan begitu syok tuannya menainyai kondisi seseorang.
Clarissa menggaruk pipinya yang tak gatal pasalnya wajah Daxton begitu datar hingga membuatnya seperti di intimidasi.
Clarissa menggeleng"manis ada yang sakit?"tanya vier langsung memeriksa tangan gempal Clarissa ataupun lututnya begipun dengan Arzan.
"Lissa baik Ain agi au ain agi"ujarnya baginya berlari lari di kejar orang dewasa itu sangat menyenangkan.
Vier menatap Clarissa datar melihat lututnya sedikit lecet ia tak suka jika orang yang ia sayang terluka.
"Gak ada lari lari"Vier menatap Clarissa tajam.
"Hmm Rissa luka loh itu" tunjuk Arzan pada lutut Clarissa.
Clarissa menunduk takut dengan Aura dingin vier, Arzan.
Vier menyadari melembutkan tatapannya lalu mengusap surai Clarissa"maaf manis Vier khawatir"
Arzan mengecup pipi clarissa membuat Clarissa mendongak menatap mereka lantas tersenyum senang "Au Mimi nja, Ndak lali lali Agi"
Daxton yang sedari tadi memperhatikan anak kecil begitu mudah untuk di hibur pikirnya.
"Ya udah sini Azan gendong rissanya"
"Manis gendong sama vier aja"ajak vier menatap tajam Arzan.
"Eh gak bisa gitu kan Arzan yang duluan ajak Rissa"sewotnya.
"Bisain aja kalo gak bisa"vier tak mau kalah.
Daxton lagi lagi di buat jengkel menggendong tubuh kecil Clarissa meninggalkan mereka yang kembali berdebat.
"Mimi~"
"Mimi~"
Girang Clarissa menyandarkan kepalanya pada dada bidang Daxton ia mulai mengantuk waktu memasuki sore.
Daxton sendiri ia tak sadar apa yang ia lakukan pikiran dan tindakannya bertolak belakang.
🍁🍁🍁
Erland menyugar rambutnya kebelang menunggu seorang gadis untuk ia antar pulang itupun terpaksa sebagai bentuk pertanggung jawabannya menyerempet hingga kakinya sedikit susah berjalan.
"Eh maaf ka nunggu lama ya"seorang perempuan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
