Erland menembak satu persatu seseorang berbaju hitam, dengan amarah yang terlihat mengerikan.
Tujuannya kesini untuk memberitahu Daddynya tentang Clarissa. tapi apa yang terjadi di Mansion ini, sungguh membuatnya kaget hingga ia berhasil menyelinap masuk.
Menembak, melawan setiap penjahat dengan gesitnya.
Erland menembak seseorang yang menampar si kecil.
Tubuh si kecil berhasil di tangkap Xavier, keringat dingin mengucur di wajahnya ketika tubuh Clarissa di gendongan nya tanpa ada pergerakan.
steven, mendapatkan bantuan langsung bergerak melumpuhkan mereka. meskipun terkejut dengan keberadaan Erland disini dengan emosi terlihat jelas dimatanya tak peduli dengan tangannya yang terluka akibat sabetan pisau. dadanya merasakan sakit ketika si kecil mendapatkan tamparan.
Yang lainpun sama terkejut dengan kedatangan Erland tapi tak bisa berbuat apa.
Rendi tak bisa bergerak banyak posisinya terdesak dengan Vier di gendongan nya.
Arsha mencoba menenangkan Arzan di gendongannya yang menjerit "Rissa"rancau Arzan.
"Princess!"teriak Xavier panik.
Membuat mereka yang mendengar teriakkan Xavier bergegas semakin brutal memukul para penjahat.
Argo menendang salah satu penjahat yang menodongnya dengan pistol ia tak bisa diam saja saat suana berubah di pihak mereka.
"KUMOHON TOLONG CEPATLAH"Xavier memeluk tubuh Clarissa.
"TOLONG NYALAKAN SAKLAR"teriak Argo.
Xander berusaha berdiri dari posisinya ia pun ikut panik apa lagi dengan pencahayaan yang minim
...................
Galen,Gavin,Daxton, Williem mendengar suara teriakan perlahan lahan beberapa mulai bisa di lumpuhkan.
Williem membisikan sesuatu pada salah dari mereka ketika melihat peluang .
Tak jauh dari sana tiga bodyguard berlari untuk menyalakan saklar lampu.
Tak lama mereka melempar bola asap.
....................
Lampu menyala.
Tak jauh berbeda beberapa yang tersisa langsung melepas bom asap.
Membuat penglihatan terhalang, hingga terbatuk batuk.
"Argggg sialan lolos"teriak Steven di tengah asap mengepul.
"Uhuk, uhuk manis"Vier dengan lesu mencoba memberontak di gendongan Rendi. Ia ingin melihat keadaan Clarissa.
"Rissa hiks, uhuk "tangis Arzan di gendongan Arsha.
Xavier di tengah asap yang mengepul ia berusaha keluar agar cepat bisa membawa Clarissa ke rumah sakit tak memikirkan yang lain fokusnya hanya si kecil.
Asap mulai mereda Daxton mempertajam penglihatannya berlari mengejar Xavier melihat Clarissa di gendongan nya jantungnya sakit "apa yang terjadi" batinnya.
Gavin masih belum menyadari begitupun Galen, Williem mereka masih terbatuk batuk akibat dari asap.
Sampai di halaman Xavier membuka pintu mobil terburu buru.
Daxton langsung menghentikan tangan Xavier "biar saya yang mengendarai mobil tuan"
Xavier sedikit terkejut dengan kedatangan Daxton"hmm tolong bantu aku"matanya memerah menahan tangis. Untuk pertama kalinya ia mengucapkan kata tolong.
YOU ARE READING
My Little Princess Clarissa Obsession (END)
FantasySebelum baca Follow dulu 🥰 Berkisah tentang seorang gadis berusia 12 thn bernama Vania clarista yang di asingkan keluarganya dari dunia luar hanya karena ia bisu. Bagi mereka kekurangan Vania adalah aib hingga kehadirannya tak di hiraukan, ia ada n...
