8. Ibu Kandung Daniel

282 37 3
                                    


Sarah lebih sering keluar rumah dibandingkan yang dulu. Aksa membebaskan ke mana saja Sarah pergi. Namun belum ada waktu untuk ke restoran yang dimilikinya. Ia ke klinik kecantikan untuk merawat diri. Tetap mencoba untuk mengurus dirinya dengan baik agar Aksa tidak pergi ke lain hati. Wanita itu terlalu berusaha untuk memuaskan suaminya.

Sampai dia harus pulang ke rumah orangtuanya.

Hidupnya telah hancur delapan tahun lalu. Tidak ingin diulangi lagi untuk kedua kalinya. Sarah yang baru saja turun dari mobil, melihat mamanya sedang memotong bunga di luar. "Ma."

"Daniel mana?"

"Belum pulang sekolah, Ma. Nanti siang aku ke sana."

"Kamu udah ngomong ke dia?"

Sarah menggelengkan kepalanya. Tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan dengan anaknya sendiri. Bagaimana cara mengakui agar Daniel percaya kalau wanita yang sekarang dianggapnya ibu tiri ini merupakan ibu kandungnya yang telah melahirkan delapan tahun lalu.

Dia ingin mengambil Daniel lalu dibawa pulang ke rumah ini dan kemudian mengambil hak asuh anaknya sendiri sepenuhnya. "Aku kesulitan hadapi dia, Ma. Aku pikir Aksa sama seperti dulu. Ternyata nggak sama sekali. Aku semakin sulit buat kenali dia seperti apa."

"Bicarakan ini dulu baik-baik dengan Daniel. Sisanya kita bisa bicarakan sama Papa kamu, Sarah. Lagipula kalian akan tinggal di sini."

"Setelah ambil Daniel. Aku bakalan berusaha untuk perjuangkan dia, Ma."

"Hati kamu sudah begitu yakin untuk tidak kembali lagi sama, Aksa?"

Bagaimana mungkin Sarah jatuh cinta sepenuhnya terhadap orang yang membuangnya ketika hamil dulu, pria yang mengabaikannya ketika dia sedang hamil. Orang yang berjanji untuk tanggung jawab terhadap kesalahan yang mereka jalani di masa lalu.

Diakui oleh Sarah juga kalau itu merupakan masa lalu yang tidak akan dimaafkan oleh diri sendiri.

Sampai di pada saat Sarah berusaha untuk lanjutkan pendidikannya demi bisa menggapai impiannya. Mengambil kembali anak yang sudah dilahirkannya waktu itu.

Vas bunga dibawa oleh mamanya lalu mereka berdua masuk ke foyer dan meletakkan bunga yang sudah dirangkai tadi. "Mama bakalan bantu kamu untuk ngomong sama Daniel nanti. Siapkan saja foto ketika kamu mengandung dulu. Daniel anak yang pintar. Dia akan memahami ini dengan baik."

Sarah masih meragukan soal itu pada anaknya. Takut kalau Daniel tidak terima tentang kehidupan pribadinya yang begitu rumit. Sarah juga tidak mau kalau sampai dia disalahkan atas apa pun itu. "Aku bakalan coba nanti kalau dia kemari lagi, Ma."

"Bawa aja nanti dia pulang ke sini setelah kamu jemput sekolah. Biar Mama bantu kamu bicara sama dia. Melahirkan anak sendirian itu tidak mudah Sarah. Karena kamu juga capek bersandiwara di depan orang yang udah nyakitin kamu."

Bahwa sebenarnya Sarah ingin bicarakan ini dengan Daniel. Takut sang anak menolak dan menyalahkan atas tindakan delapan tahun lalu menyerahkan Daniel begitu saja pada Aksa. Ia kabur ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan. Mulai untuk merawat dirinya sebelum kembali ke Indonesia. Dipikirkan berkali-kali pun hasilnya tetap sama. Sarah tetap orang yang salah telah menitipkan bayi yang baru lahir itu.

Ia menyiapkan makan siang untuk putranya. Membawa anak itu pulang ke sini lagi. Hidup berdampingan dengan Aksa. Banyak masa lalu yang terpaksa digali oleh Sarah dengan rasa sakit. Meskipun sebenarnya ada perasaan tidak enak hati. Tetapi begitulah cara cinta bekerja. Sarah mengorbankan segalanya untuk Aksa. Pria itu tidak pernah menghargai Sarah di masa lalu.

Kembali BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang