5. Muncul Lagi (21+)

800 56 3
                                    

Pastikan kalian cukup umur sebelum melanjutkan baca chapter 5 ini, ya. Hehehe. Jangan lupa follow aku, ya. 

Pengakuan tentang Sarah tidak perawan lagi bukanlah masalah besar bagi seorang Aksa. Mengingat dirinya saja yang tidak pernah menikah tapi sudah memiliki anak.

Beberapa kali dia memuaskan diri terhadap istrinya, setelah sekian lama dia menahan nafsunya, bahkan pada wanita mana pun dia masih bisa menahan dirinya. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Aksa untuk memaksakan dirinya menjadi orang yang menuntut jika istrinya harus tetap utuh.

Hal paling penting adalah Sarah tidak menunda anak seperti yang dikatakan, wanita itu bersedia memberikan keturunan bagi Aksa.

Pagi itu Aksa sedang bersiap-siap untuk ke kantor. Semuanya telah tersedia di atas ranjangnya. Mulai dari setelan dan juga jam tangannya sudah ada di sana. Ternyata memang benar, dia yang kehilangan orang yang bisa mengurusnya. Sekarang memiliki istri rasanya cukup menyenangkan. Segala kebutuhannya juga terpenuhi.

Setelah dia selesai, Aksa turun dan melihat anaknya sudah lebih dulu ada di meja makan. "Papa hari ini antar aku ke sekolah?"

Aksa menarik kursi sembari melihat istrinya yang menyiapkan sarapan. "Ya, Papa yang akan mengantarmu. Nanti Mama yang nungguin."

Anaknya tersenyum dengan sangat manis.

Daniel memotong rotinya, sementara Aksa mencolek istrinya setelah bercinta semalam. Sarah memberikan senyuman menggoda yang membuatnya semakin ingin terus menyentuh istrinya.

Setelah dia mengantar Daniel ke sekolah. Aksa langsung ke kantornya. Pagi ini memang cukup sibuk dibandingkan biasanya. Sebisa mungkin meluangkan waktu untuk menemani sang anak nanti pulang sekolah.

Dia memasukkan kunci mobilnya ke dalam laci. Lalu mulai membuka berkas yang ada di atas meja kerjanya.

Bekerja sampai sebelum siang. Karena dia harus pulang nanti untuk menjemput anaknya ke sekolah.

Banyak laporan yang diterima oleh Aksa dalam bentuk yang sudah benar-benar diperiksa oleh tangan kanannya. Kemudian ia hanya tinggal membubuhkan tanda tangan di sana. Lembar demi lembar dibaca oleh Aksa agar tidak terjadi kesalahan apa pun. Begitu dia telah selesai bekerja, dia menengok ke jam tangan yang ada di tangan kirinya. Melihat beberapa menit lagi sang anak pulang sekolah.

Memang di sana ada Sarah yang menemani, hal yang biasa dilakukan oleh Aksa dulu. Sekarang telah digantikan oleh istrinya.

Sampai dia di sekolah, dilihatnya sang anak sudah menunggu di tempat menunggu jemputan itu bersama dengan Sarah. Turun dari mobil, Aksa menghampiri keduanya. "Maaf Papa telat, tadi ada yang harus Papa kerjakan."

Anaknya menggeleng sambil menyerahkan tas pada Aksa. "Aku baru keluar kok, Pa."

"Nggak ada kegiatan hari ini?"

Anaknya merentangkan tangan meminta digendong. Aksa menggendong anak itu setelah mengambil tas Daniel tadi. "Nggak ada, Pa. Hari ini di rumah aja. Tapi kemarin Oma bilang mau jemput aku."

"Mau ke mana emang?"

"Beli mainan. Papa nggak balik ke kantor?"

Dia menengok ke arah istrinya ketika mendengar anaknya akan dijemput oleh orangtuanya Aksa. Lalu dia mencium sang anak. "Oke, ganti bajunya dulu. Terus tunggu Oma di rumah."

"Papa belum jawab pertanyaan aku tadi. Papa ke kantor lagi atau nggak?"

"Oma mau ke rumah. Papa nggak mungkin ninggalin."

Daniel hanya ber oh ria. Lalu Daniel duduk di belakang. Memasangkan sabuk pengaman untuk anaknya. Dia bisa berduaan dengan istrinya nanti.

Sampai di rumah, yang meladeni Daniel ada asisten rumah tangga. Menemani anak itu ganti baju, dan langsung mencuci baju kotor sang anak. "Mas beneran nggak ke kantor?"

Kembali BersamamuWhere stories live. Discover now