bab 23

1.5K 96 14
                                    

Sepeninggal baiyok net masih terduduk lesu di depan pintu kamar putra nya.
Net berharap uea mau keluar dan mendengar semua penjelasan nya.
Sungguh ia tidak ingin melihat uea menangis ia juga tidak mau menyakiti uea.

Uea masih terisak tanpa suara, ia memukul- mukul dada nya yang terasa begitu sesak.
Tanpa uea sadari sedari tadi firstone menatap nya, first terbangun saat mendengar suara daddy nya di sertai ketukan pintu kamar nya.

First menatap papa nya iba, ia tau sang papa tengah menangis sekarang karna melihat bahu papa nya yang bergetar hebat.

"Papa..." Lirih nya

Uea segera menghentikan tangisnya, di usap nya bulir bening yang sedari tadi jatuh mengenai pipinya.
Uea tidak mau anak nya melihat uea menangis ia tidak ingin firstone merasa khawatir padanya.

Sekuat tenaga uea menahan air matanya agar tidak keluar kembali, ia menarik nafas panjang lalu membuang nya kasar.

Uea mencoba untuk tersenyum dan terlihat baik-baik saja di depan firstone

Uea mendongak menatap first yang masih duduk di kasurnya sambil menatap nya sendu.

"Ada apa sayang kenapa bangun hmm" tanya uea sambil terus berjalan menghampiri first

First menggelengkan kepala nya
" Papa kau baik-baik saja kenapa papa menangis? Apa daddy menyakiti papa atau aunty itu menyakiti papa? Rentetan pertanyaan terus terlontar dari mulut firstone.

Uea duduk di samping first lalu membelai lembut kepala nya dengan senyum yang terus terpancar di wajah nya

"Tidak sayang... Papa tidak apa apa, first kenapa bangun hm? "

"Apa papa yakin?". Tanya firstone sekali lagi, first tau papa nya sedang berbohong kali ini

" Tidak sayang, first mau papa temani? Kalo malam ini papa tidur bersama first apa first senang?" Tanya uea berusaha mengalih kan perhatian firstone.

"Mau papa mau mau.. sudah lama papa tidak tidur di kamar first".
first sangat senang saat tau papa nya akan tidur di kamar nya.

Uea tidur si samping firstone sambil terus memeluk first yang sudah kembali tertidur. Tak terasa bulir bening ini kembali turun mengenai pipinya.

Uea kembali terisak tanpa suara. Sungguh ia lelah terus menangis tapi hati nya juga begitu terasa sakit , uea belum siap ia sama sekali belum siap harus kehilangan firstone mau pun net.

"Tuhan boleh kah aku egois untuk sekali ini saja? Boleh kah aku memaksa kan takdir ku untuk terus bersama anak ku, untuk terus bersama suami ku mempertahan kan rumah tangga ku, boleh kah aku meminta agar suami ku bisa mencintai ku seutuh nya? Boleh kah tuhan? , Sudah cukup kau ambil kedua orang tua ku. Sekarang ku mohon jangan biarkan aku kehilangan orang orang yang aku cintai lagi hikss...hiikkkksss.... Tangis uea semakin pilu

****

Semalaman net terus menunggu di depan kamar firstone bahkan sampai ia tertidur di sana.

Semalaman uea pun tidak bisa tidur ia terus menangis sampai matanya sudah bengkak karna terus terusan menangis.
Uea memutus kan untuk pergi ke dapur guna membuat sarapan untuk anak dan suami nya.

Walau hati nya tengah sakit dan marah pada net, tapi uea tetap harus menjalan kan tugas nya sebagai istri.

Saat uea membuka pintu, ia di kaget kan dengan tubuh net yang terhuyung ke belakang.

Net yang tengah tertidur langsung bangun seketika saat merasakan tubuh nya akan jatuh ke belakang .

Net menyeimbangkan tubuh nya ia menatap uea yang tengah berdiri di hadapan nya.

AKU KAU DAN ANAK KITAWhere stories live. Discover now