bab 14

2.2K 113 8
                                    

Di sisi lain tutor kini tengah menemani firstone di kamar nya sedari tadi first selalu menanyakan apakah uea mau menjadi papanya atau tidak.

" Uncle apa papa mau jadi papa nya first untuk selamanya". Tanya first lirih

" Sayang kau tenang saja uncle yakin papa mu pasti mau, lagi pula uncle lihat papa uea begitu  sayang padamu first". Tuturnya

" Iya uncle tetep aja first takut".

"Sudah kau tidur lah uncle temani malam ini, nanti besok uncle ajak jalan- jalan kau mau?".

" Mau uncle mau..". Jawab first antusias

" Ya sudah kau tidur lah". Tutor mengusap-usap punggung firstone agar segera tertidur.

Setelah first tidur tutor justru masih terjaga, ia menatap langit- langit kamar.

Pikiran nya melayang kemana-mana.

Tutor terus saja memikirkan kejadian beberapa waktu lalu saat ia tiba-tiba saja bertemu pria itu bahkan tidak sengaja berciuman dengan nya.

Tutor sangat kesal kala itu, tapi aneh nya wajah nya selalu terlintas di pikiran nya mengganggunya setiap waktu.

Tutor terus menyangkal hati dan pikiran nya.

Iya yakin kalo ia adalah pria normal. Bahkan tutor sampai nekad menyewa jalang di sebuah club malam untuk membuktikan kalo dirinya masih normal.

Tapi nyata nya ia bahkan sama sekali tidak bergairah saat melihat wanita telanjang di hadapannya.

"Aaaarrggghh siaallll". Teriak nya frustasi

" Kenapa wajah nya selalu melintas di pikiran ku, bibirnya yang manis aaarrggghh aku menyukainya aku menginginkan nya .
Ada apa dengan ku, tidak mungkin kan kalau aku menyukai nya , menyukai seorang pria? Huuhhh". Tutor membuang nafas nya kasar

Ia meletakkan satu tangan nya di wajah nya lalu memejamkan matanya. Entah lah tutor masih belum mau berdamai dengan pikiran dan hatinya.

****

****

****

Pagi menjelang kini tutor dan firstone tengah menikmati sarapan mereka.

" Uncle apa daddy dan papa tidak pulang semalam". Tanya first

" Au, tidak sayang daddy mu bilang kalo mereka ingin pergi ke suatu tempat dulu agar mereka bisa cepat-cepat menikah". Bohong tutor

" Benarkah, apa papa mau jadi papa nya first uncle". First terlihat bahagia mendengar kabar dari tutor.

" Iya sayang , cepet habiskan nanti keburu siang". Tutor tersenyum simpul.

"Oke uncle". First langsung memakan sarapan nya dengan lahap , ia terlihat sangat ceria.

" Cckk dasar gara-gara si duda mesum aku jadi harus berbohong pada firstone, dasar  bucin aku tau pasti kau menggempur tanpa ampun". Tutur tutor dalam batin nya.

Skiipp

Setelah asik bermain di salah satu mall kini tutor mengajak first untuk makan d salah satu cafe tadinya ingin sekalian makan d mall tapi first menolak nya ia ingin makan diluar .

Jadilah sekarang mereka berada di cafe daisy. Tutor mencari-cari waiters untuk memesan makanan tapi tiba-tiba saja matanya tertuju pada satu orang yang tengah tersenyum manis sambil membawa nampan berisi makanan ke salah satu  meja.

DEEEGGHHHHH

Jantung tutor tiba-tiba saja berdetak sangat kencang.
Dia orang yang selama ini terus mengganggu pikiran nya.
Orang yang sudah memporak porandakan hati nya dia yang sudah membuat tutor akhirnya menyerah pada pendirian nya dan mengakui kalau dirinya menyukai seorang pria.

AKU KAU DAN ANAK KITAWhere stories live. Discover now