kabur

5.6K 238 4
                                    

Saat ini tengah terjadi kepanikan di kediaman keluarga Manithikun pasal nya sang tuan muda Firstone tengah menghilang.

Flashback

Di kantor saat Net tengah berkutat dengan tumpukan berkas tiba-tiba saja mendapat telpon dari sekolah anak nya.

Pihak sekolah mengabarkan bahwa anak semata wayang nya Firstone memukuli teman nya sampai harus di rawat di rumah sakit, Net segera bergegas pergi ke rumah sakit guna menyelesaikan masalah yang di buat oleh anak nya.

Setelah selesai net langsung bergegas menuju kediaman nya, net duduk terdiam dengan wajah penuh amarah.

"Tahan emosi mu Net, jangan sampai kau menyakiti keponakan ku" ucap Tutor.

Ya Tutor adalah sekertaris sekaligus sahabat dari Net.

"Diam lah Tutor, bagaimana bisa Firstone berbuat jahat pada orang lain. Aku tidak pernah mengajarkan nya berbuat jahat". Jawab net menahan amarah nya.

"Kau tanya kan dulu secara baik-baik apa yang sebenarnya terjadi, siapa tau itu bukan sepenuh nya salah Firstone".

Net membuang nafas nya kasar, ia berusaha menetralkan amarah nya.
Setiba nya di rumah net langsung si sambut oleh bibi Jum.

"Dimana anak nakal itu bi?". Tanya net sambil terus berjalan

"Ada di kamar nya tuan". Bi Jum merasa takut melihat aura dingin seorang Net siraphop manthikun.

Net masuk ke dalam kamar firstone, ia mendapati anak nya yang tengah bermain robot-robotan kesayangan nya.

Firstone mendongak melihat daddy nya yang kini tengah berdiri di depan nya dengan raut wajah penuh amarah.
Firstone tau pasti daddy nya sudah mendengar bahwa ia telah memukuli teman nya sampai masuk rumah sakit.
Firstone bangun dan memegang tangan daddy nya.

"Daddy maafkan first, first tau perbuatan first salah maafkan first daddy tapi dia juga salah dad dia sudah mengejek firstone". Tak terasa air mata firstone mengalir begitu saja ia merasa bersalah akan perbuatan nya ia juga merasa takut dengan daddy nya.

" Daddy maafin first dad, dia mengejek first terus-terusan dia"

"Diam kamu". Bentak net

Belum selesai firstone berbicara net sudah lebih dlu membentak nya. Firstone kaget sebab ini kali pertama daddy nya membentak nya.

"Diam, apalagi yang ingin kamu ucap kan hah? Kau memukuli teman mu sampai ia harus d rawat di rumah sakit, tapi kau tidak merasa bersalah kau malah menyalah kan nya iya?, Kau tau daddy tidak pernah mengajarkan mu berbuat jahat firstone. Apa pernah daddy mengajarkan mu seperti itu hah?". Amarah net yang berusaha ia redam sedari tadi akhirnya keluar juga.

Ia membentak anak nya tanpa mau mendengar penjelasan firstone terlebih dahulu. Firstone terus menangis ia tak menyangka daddy nya semarah itu daddy nya bahkan tak mau mendengar nya.

"Taa taapii daddy".

"Diam sekarang diam di kamar mu dan tunggu hukuman apa yang akan daddy beri untukmu". Sentak net lalu pergi meninggal kan firstone.

Air mata firstone semakin deras, hatinya begitu sakit.

"Papa, daddy sudah tidak sayang firstone lagi pa, daddy jahat firstone ngga mau tinggal dengan daddy first mau ikut papa aja". Firstone terus menangis sambil memegang foto sang papa.

Firstone memutus kan untuk pergi dari rumah nya, ia memasukan celengan serta foto sang papa ke dalam tas nya.

Kamar firstone berada di lantai satu jadi ia dapat dengan mudah keluar melalui jendela kamarnya.
Firstone melihat sekeliling rumah nya takut-takut ada yang melihat nya di rasa sudah aman ia langsung sembunyi di belakang pos satpam ia melihat ke dalam pos ternyata satpam yang berjaga di rumah nya tidak ada, dengan tergesa-gesa firstone langsung keluar dari rumah nya, sambil menangis ia terus berlari agar semakin jauh dari rumahnya ia tak mau bertemu dengan daddy nya lagi.

Tok tok tok
Bi jum mengetuk ruang kerja net karna sudah waktunya makan malam.

"Masuk".

"Tuan makan malam sudah siap". Ucap bi jum

"Baik bi, tolong panggil kan firstone aku sebentar lagi menyusul". Jawab net

"Baik tuan".

Bi jum pergi meninggal kan net menuju kamar tuan mudanya.
Bi jum mengetuk pintu kamar tapi tidak ada jawaban.
"Tuan muda, tuan muda ayo makan malam". Merasa tidak ada jawaban bi jum memutus kan masuk kedalam

"Tuan muda, tuan muda firstone, kemana tuan muda yaa apa di kamar mandi". Bi jum terus mencari cari tuan muda nya ke penjuru kamar nyata nya firstone tidak ada di kamar.

Ia memutus kan untuk mencari ke area taman area kolam renang nyata nya tidak ada juga bukan hanya bi jum yang mencari tapi seluruh penjaga rumah ikut mencari firstone.

"Tuan muda firstone, tuan, tuan muda ada di mana, tuan muda".

"Ada apa bi dimana firstone". Tanya net

"Iituu aanuu tuan, tuan muda tidak ada dimana-mana". Ucap bi jum terbata.

"Apaa, cepat cari keseluruh rumah dan cari di area luar siapa tau dia belum jauh aku akan menelpon orang-orang ku untuk mencarinya".
Net berlalu menuju kamar nya mengambil handphone dan kunci mobil nya.

" Halo tor,tor firstone menghilang dari rumah cepat kau bantu aku mencarinya dan tolong suruh orang untuk mencari keberadaan anakku". Ucap net

"Yaak apa yang kau lakukan net kenapa bisa ponakan ku pergi dari rumah pasti kau memarahinya kan, awas saja kalau sampai keponakan ku kenapa-kenapa". Bentak tutor

"Diam lah cepat cari anak ku sekarang, aku tidak ingin mendengar ocehan mu".

Net memutus sepihak telponnya. Ia terus memukul stir mobil nya sambil terus menelusuri jalanan.

"Dimana kamu nak, maaf kan daddy maaf kan daddy nak, daddy sudah sangat kasar padamu maaf kan daddy, daddy mohon kembali lah nak jangan buat daddy khawatir seperti ini, james maaf kan aku, aku sudah menyakiti anak kita maaf kan aku karna tidak bisa jadi daddy yang baik untuk putra kita". Tak terasa air mata terus mengalir di pipi net, ia sangat menyesali perbuatan nya yang tidak bisa menahan amarah nya, membentak anak nya tanpa mendengar penjelasan nya terlebih dahulu.

Memang penyesalan selalu datang di akhir kalau di awal namanya rencana bukan penyesalan.

" Dasar kepala batu, sudah aku bilang untuk menahan emosi nya, kemana kamu first kemana uncle harus mencari mu sekarang, kalau james masih ada ini tidak akan pernah terjadi, aku harap kau segera menemukan pengganti james net, firstone juga pasti sangat butuh sosok papa". Ucap tutor.

Maaf yaa guys kalo ada typo atau cerita nya kurang bagus
Nanti chi lanjut lagi happy reading :)

AKU KAU DAN ANAK KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang