bab 6

2.7K 158 5
                                    

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.







Uea tertidur setelah menangis begitu lama, tidur nya terganggu tak kala suara dering handphone masuk ke indera pendengaran nya.

Uea meraba-raba mencari di mana ponsel nya.

"Hallo phi max ada apa". Tanya uea sambil terus memejamkan matanya

"Uea apa kau baik-baik saja, kenapa hari ini kau tidak berangkat kerja kembali". Tanya max dengan nada khawatirnya.

"Tidak phi aku baik-baik saja hanya saja urusan ku belum selesai phi, aku ijin libur kembali ya phi tolong maaf kan aku". Jawab uea berbohong ia tidak ingin teman-teman nya merasa khawatir dan berujung merepotkan mereka.

"Kau yakin? Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dari ku dan juga nat kan?". Tanya max penuh selidik.

"Tidak phi, kau n nat tenang saja aku baik-baik saja kalo ada apa-apa pasti aku akan cerita pada kalian, jangan terlalu mengkhawatirkan aku". Uea berusaha meyakinkan max

"Awas saja kau berbohong pada kami, kau selalu saja menyimpan semua masalah mu sendiri uea kau tau itu kan".  Tegas max

"Hahaha iya iyaa bawel sudah  sana kalian buat kan saja aku keponakan yang lucu-lucu". ucapnya sambil terkekeh

" Ck kau ini, ya sudah kalau ada apa-apa segera kabari aku".

"Siap bos". Uea mematikan sambungan telpon nya.

Ia kembali memejamkan matanya, tubuh nya terasa begitu ngilu akibat pukulan dari para pengawal net.

Sedangkan di mansion manithikun
Net tengah bingung pasalnya sang putra masih mendiami nya.

"Sayang kau masih demam, apa kau ingin sesuatu biar daddy ambil kan untuk mu". Tanya net seraya mengelus lembut kepala putranya.

Tapi firstone justru memalingkan wajah nya ia tak mau menatap daddy nya sama sekali bahkan pertanyaan-pertanyaan dari daddy nya pun tidak ia respon sama sekali.

"Sayang, firstone apa ada yang sakit apa kepala mu pusing? Makan lah dulu sedikit saja daddy mohon,kasihan bibi jum sudah susah payah membuatkan bubur untuk mu, makan na terus minum obat". Net masih berusaha membujuk putra nya.

Tapi firstone tetap saja mendiami nya.

"Huuhhhfff" . Net membuang nafas nya kasar entah cara apa lagi yang harus ia lakukan agar putra nya mau makan dan mau memaafkan nya. Hatinya sakit melihat putra nya mendiami nya seperti ini.

"Ya sudah daddy panggil kan bi jum dulu na, biar bibi jum yang menyuapi mu makan".
Net berlalu meninggal kan firstone ia tidak ingin sampai nanti dia emosi kembali dan semakin membuat putra nya membencinya.

Net pergi ke dapur menemui bi jum " bi jum tolong suapi firstone bujuk dia supaya mau makan dan minum obatnya, saya mau ke ruang kerja saya dulu".
"Baik tuan". Jawab bi jum

AKU KAU DAN ANAK KITAKde žijí příběhy. Začni objevovat