extra. Like This Forever

2.8K 209 2
                                    

CGV Grand Indonesia senja ini cukup ramai. Puluhan wartawan dengan kamera di tangan beramai-ramai berdiri di depan. Beberapa anak-anak remaja tanggung juga berdiri di sana.

Daniel menarik napas saat menaiki eskalator dan menatap ke arah keramaian. Di tangannya, ia memeluk sebuket bunga aster ungu. 

Sebuah poster besar terpampang di sana. "VIP SCREENING" tertulis besar-besar di atas sebuah judul film. Yang membuat Daniel tersenyum adalah nama pemeran yang tertulis di paling kiri: Gwyneth Cassandra. Dan untuk gadis itulah Daniel datang hari ini setelah menyelesaikan pekerjaan magangnya.

Daniel berharap tidak salah kostum. Langsung meluncur dari kantor, ia masih mengenakan setelan kemeja flanel warna biru tua dan celana bahan abu-abu lengkap dengan loafers hitam.

Berjalan beberapa meter, ia menengok ke kanan dan ke kiri. Tangannya merogoh kantong celana bahannya untuk menarik ponsel. Ia berencana menelepon Gwen tetapi, tiba-tiba, segerombolan anak-anak perempuan datang menghampirinya.

"Kak... Kakak pacarnya Kak Gwyneth, kan?" Salah satu gadis dengan baju berwarna kuning tiba-tiba bertanya.

Daniel menelan ludah sambil mengangguk.

"Ganteng banget! Beneran loh selera Gwyneth nggak kaleng-kaleng," puji seorang yang lain.

Daniel hanya bisa menggaruk leher belakangnya sedikit bingung harus merespon bagaimana. 

"Kak, kita boleh foto sama kakak?"

Kalimat itu membuat Daniel melongo. Foto bareng? 

"Iya, boleh ya, Kak?" pinta yang lainnya.

Daniel mengulum bibir sebelum mengangguk pasrah. Ia tidak mengerti apakah itu yang sebaiknya ia lakukan? Atau seharusnya ia menolak? 

Kalau tak membawa beban nama Gwen di sana, mungkin, Daniel akan menolak. Tetapi, ia bisa juga menerima. Tergantung mood-nya, atau tergantung jika ada satu dua gadis yang menarik perhatiannya. Sayangnya, isi kepala Daniel cuma tentang Gwen selama setahun belakangan ini dan ia tidak berminat menggantinya dengan orang lain.

"Thank you, Kak!" Seorang dari gerombolan itu berkata setelah mengambil foto bersama.

Daniel tersenyum canggung sebelum berjalan ke arah dalam bioskop. Rencana awalnya untuk pergi ke green room menemui Gwen rusak sudah karena sepertinya ia tidak akan keburu. Sebagai gantinya, lelaki itu membuka percakapannya dengan Gwen untuk menunjukan undangannya pada seorang penerima tamu.

"Oh, ke mari, Kak." Seorang pengantar tamu perempuan menunjukan jalan.

Daniel mau tak mau mengikuti. Ia melihat beberapa orang yang mencuri pandang ke arahnya. Mereka jelas tahu identitas Daniel dari skandal yang menguak tahun lalu.

Daniel mendapatkan sebuah kursi khusus di bagian atas. Tempat yang seharusnya menjadi kursi sweet box itu sepertinya diperuntukan untuk dirinya sendiri.

Melempar tubuh di sana, Daniel bisa melirik ke arah kiri dan kanan. Bagian yang sepertinya untuk tamu undangan itu sudah agak penuh diisi beberapa orang yang Daniel yakin merupakan keluarga atau teman dekat dari pemeran. Ia juga menemukan beberapa figur publik di sana. Seperti di sebelahnya, duduk seorang perempuan yang kalau tidak salah bernama Diandra, model dan kekasih dari Rama, lawan main Gwen di film kali ini.

Daniel menatap ke bawah. Penonton di bawah mulai terisi oleh beberapa wartawan dan penonton yang lolos tiket first screening. Gerombolan perempuan yang tadi berfoto bersama Daniel juga ada di sana.

Tak lama, seorang pembawa acara muncul. Ia mulai membuka acara dengan kata sambutan dan berlanjut dengan memanggil aktor yang terlibat juga kru inti seperti sutradara dan produser.

OUT AND OUTWhere stories live. Discover now