30

470 27 7
                                    

Beberapa tahun kemudian...

Suasana pagi ini sedikit berbeda di rumah yang Hoshi tempati selama ini bersama dengan sang putra, Baek Hyeon.

Hari ini saat matahari baru saja menyinari langit kota Seoul dengan cerah nya, Hoshi dan sang Putra telah bersiap pergi dan meninggalkan kota tersebut. Sebelumnya mereka telah terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatu yang ingin mereka bawah dan telah mengecek nya kembali agar tak ada yang terlewat.

"Apa sudah semua, sayang?" Tanya Hoshi.

"Sudah Daddy." Jawab Baek Hyeon pada Daddy nya.

"Baik lah kalau begitu, kita pergi sekarang." Ucapan Hoshi pun segera di angguk oleh sang Putra.

Setelah memasuki mobil, Hoshi pun segera melajukan mobilnya pergi meninggalkan rumah tersebut.

Pagi ini Hoshi memang sengaja mengosongkan waktu yang Ia miliki dari segala kesibukan nya di kantor karena katanya, sang putra telah sangat merindukan sang Appa.

Maka dari itu hari ini, Hoshi akan mengantarkan little prince nya untuk bertemu dengan sang Appa. Kebetulan dirinya pun telah sangat merindukan sosok pemuda manisnya itu.

Sepanjang perjalanan keduanya saling bertukar tawa canda bahkan terlihat jelas oleh Hoshi jika little prince nya begitu sangat bersemangat karena hanya hitungan jam lagi Ia akan bertemu dengan sang Appa.

Setelah melewati jam kedua perjalanan suasana perlahan berubah jadi hening dan akhirnya senyap.

Tak ada lagi yang membuka pembicaraan, tak ada lagi gelak tawa terdengar.
Hoshi yang sedari tadi fokus menyetir pun baru menyadari akan perubahan suasana tersebut seketika melirik ke arah putra nya.

Dia tertidur?
Hoshi mulai bergumam pada dirinya begitu Ia melirik jika sang Putra tengah tertidur dengan kepala bersandar dan menghadap ke luar jendela.

Menyadari jika sang putra tengah tertidur, Hoshi pun menghentikan laju mobilnya dan menepikan ke pinggir jalan.
Pemuda tampan itu lalu mengambil sebuah bantal leher dari bagian kursi belakang dan memakaikan nya ke leher sang putra dan Ia pun tak lupa menyelimutinya dengan sebuah selimut yang mereka bawa di dalam salah satu koper mereka.

Sejenak Hoshi terdiam sembari menatap wajah polos sang putra yang tengah terlelap itu.
Wajah polos yang seharusnya tengah menikmati waktu peralihan beranjak remaja nya dengan kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtuanya namun hal berbeda justru dirasakan oleh Baek Hyeon.

Hoshi mengangkat tangannya dan mengelus lembut rambut sang putra lalu mengecup sayang kening Baek Hyeon.

Maafkan Daddy, Baek Hyeon-aa...
Karena kesalahan Daddy, kau lah yang menjadi korban, Nak.
Semua yang terjadi adalah kesalahan Daddy, sayang...
Semua salah, Daddy...
Seandainya bisa, tolong maafkan Daddy...
Begitu besar penyesalan yang tengah di rasakan oleh Hoshi pada sang putra.

Penyesalan itu seolah semakin besar tiap dirinya mengingat kembali semua yang telah terjadi, bahkan Ia sama sekali tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah segalanya.

Hoshi pun mengalihkan pandangannya dan sang putra lalu kembali mengemudikan mobilnya untuk melanjutkan perjalanan. Butuh waktu perjalanan sekitar 4 jam dari Seoul ke Busan untuk menemui Woozi.

----------

Baru saja 15 menit melanjutkan perjalanan dari lokasinya berhenti tadi, telpon milik Hoshi berdering.

Ia pun segera meraih telpon nya dan langsung menjawab panggilan tersebut begitu melihat nama yang tertera pada layar nya.

**********

The Destiny (SoonHoon/SoonChan)Where stories live. Discover now