Chapter 20 : "Ayo berteman, Daisy!"

64 3 0
                                    

Jangan lupa divote, enjoy the story ~

----

"Kira-kira siapa ya yang ngirimin foto itu ke Ala?" tanya Ella entah ditujukan untuk siapa karena ia hanya duduk sendiri di kantin sembari menikmati minuman kesukaannya.

"Halo Ella, boleh aku duduk disini?" Ella terkejut bukan main saat ada gadis remaja yang tiba-tiba berbicara disampingnya. Ia segera menoleh ke arah samping dan mendapati Daisy sedang berdiri disebelahnya.

"Mau apa lagi sih lo?" tanya Ella dengan ketus. Ia kembali pada setelan awal, menjadi Ella yang cuek dan ketus ketika bersama Daisy. Daisy hanya bisa menghela nafas pelan, ia takut memberitahu fakta ini pada Ella. Daisy takut Ella marah besar padanya.

"Itu, aku mau ngomong sesuatu," jawab Daisy sembari menunduk tak berani menatap manik mata Ella.

"Buruan, waktu gue ga banyak."

"Kamu pasti bingung kan siapa yang ngirim foto kita berdua pas lagi ngobrol ke pacar kamu?" tanya Daisy. Ella hanya mengangguk pelan dan mulai menaruh curiga pada Daisy, apa gadis itu dalang dibalik semua ini?

"Temen aku yang ngirim foto itu ke pacar kamu atas suruhan aku, maaf."

Saat ini Daisy benar-benar tak berani menatap Ella. Dia bisa merasakan aura tidak enak disekitarnya setelah ia berkata seperti itu.

"MAKSUD LO APASIH?! LO SENGAJA YA MAU BIKIN HUBUNGAN GUE SAMA ALA RENGGANG?" tanya Ella dengan nada tinggi. Saking emosinya gadis itu, ia sampai menggebrak meja kantin yang membuat seluruh atensi siswa/i yang sedang berada di kantin segera menoleh padanya dan Daisy.

"Maaf Ella, maaf. Aku sekarang ga bakal kaya gitu lagi," ujar Daisy sembari berkaca-kaca. Dia benar-benar merasa bersalah dengan kesalahan yang telah ia perbuat. Daisy saat itu sudah kehabisan cara untuk mendekati Ella lagi. Ia sadar jika ia telah membuat kesalahan fatal, dan Daisy yakin Ella tidak akan memaafkannya.

"Ga usah minta maaf ke gue, minta maaf ke Ala. Lo udah bikin dia sakit hati sama gue," jawab Ella, lalu pergi berlau menuju kelasnya. Ia sudah tidak mood berada di kantin lagi.

Daisy hanya menatap nanar Ella yang telah pergi keluar dari kantin. Dia semakin merasa bersalah saat ini, ia sepertinya harus segera bertemu dengan Ala untuk mengakui perbuatannya dan meminta maaf.

----

"Alasya, tunggu!" panggil Daisy dengan sedikit berteriak sembari mengejar Ala yang hendak pergi ke taman. Ala yang merasa terpanggil pun menghentikan langkahnya dan segera menoleh ke sumber suara.

"Kenapa?" tanya Ala tanpa basa-basi. Daisy menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.

"Aku mau ngasi tahu kamu sesuatu," jawab Daisy dengan pelan seraya menunduk menatap sepatunya. Sama halnya seperti saat ia sedang berbicara dengan Ella di kantin tadi.

"Buruan, aku mau ke taman."

"Kamu inget kan sama nomor yang ga kamu kenal tiba-tiba ngirim foto aku sama Ella yang lagi ngobrol?" tanya Daisy dengan nada yang ragu. Ala seketika mengingat kembali foto yang membuat ia emosi setengah mati. Ala hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Daisy.

"Itu temen aku yang ngirim, dia aku suruh buat ngirim foto itu ke kamu. Aku dulu pengen hubungan kamu sama Ella renggang," ucap Daisy mengutarakan kebenaran yang sebenarnya. Ala terkejut ketika mengetahui fakta itu, emosinya sedikit terpancing namun ia tidak ingin berdebat.

"Iya aku tahu, tapi tolong ikhlasin Ella buat aku," pinta Ala dengan pelan. Ia sudah tak ada tenaga lagi untuk mengamuk saat ini.

"Iya Sya, aku janji ga bakal ganggu hubungan kalian lagi. Aku cuma mau bilang itu aja, dan maaf."

"Aku udah maafin kamu. Oh iya mau temenan aja ga? Ga enak kalau musuh-musuhan gini," tawar Ala sembari tersenyum manis. Daisy tak menyangka jika Ala akan mengajaknya untuk berteman. Dimaafkan oleh Ala saja ia sudah terkejut, apalagi ini diajak berteman. Apakah ia sedang bermimpi?

"Eh serius? Aku mau banget Sya," jawab Daisy dengan antusias. Selama bersekolah disini ia belum mendapatkan teman sama sekali, ia merasa sangat kesepian.

"Okey mulai saat ini kita berteman ya, kamu panggil aku Ala aja gapapa," ujar Ala dengan lembut. Daisy mengangguk menuruti perintah Ala.

Akhirnya mereka melanjutkan obrolan mereka di taman sekolah, tanpa memperdulikan Ella yang sedang panik mencari dimana keberadaan kekasihnya itu.

Demen amat ngilang kamu cil -Ella.

Cal cil cal cil, ga usah sokap kamu sama aku -Ala.

Tim yang ketawa aja -Author dan Rini.

#PoorElla.

----

Semoga kalian suka sama chapter ini, maaf jika kurang memuaskan. Kalau kalian punya kritik dan saran, silahkan ketik dikolom komentar. Aku akan menerimanya dengan senang hati, enjoy the story ~ Sampai jumpa lagi!

-JeejynAruna, 23 September 2023.

Sorai (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora