Chapter 7 : Menjelang ulang tahun Ala.

91 2 0
                                    

Jangan lupa divote, enjoy the story ~

----

"Rin, Ala minggu depan ulang tahun loh. Enaknya aku kasi hadiah apa ya buat dia?" tanya Ella pada Rini saat mereka sedang mengobrol di kelas. Kalo ada yang nanya kenapa boleh ngobrol di kelas, jawabannya karena kelas mereka sedang jamkos.

Jamkos dulu ga sih -Rini dan Ella.

"Aku juga bingung La, patungan aja gimana? Seingatku dia pecinta novel deh, jadi coba beliin novel aja," usul Rini. Ella nampak berpikir sebentar, memberi hadiah novel pada Ala bukanlah ide yang buruk namun Ella tidak tahu novel apa yang harus ia beli untuk Ala.

"Boleh aja sih, tapi beli novel apa? Aku ga tahu dia lagi kepengen novel apa," eluh Ella.

"Eh iya juga ya, aku juga ga tahu dia sukanya yang genre apa."

Mereka berdua nampak berpikir keras saat memikirkan novel apa yang akan mereka belikan untuk Ala, sebab mereka berdua jarang membaca novel.

"Aduh nyerah deh Rin, ga tahu aku mau beli yang genre apa," ujar Ella sembari mengacak-acak rambutnya. Rini yang melihat Ella sampai frustasi karena memikirkan hadiah untuk Ala pun ikutan bingung. Kalian tahu sendiri lah ya gimana maunya cewe.

Tapi kalian berdua cewe -Author.

y aja -Rini dan Ella.

"Oh aku tahu Rin!" Rini yang tengah melamun reflek berteriak karena tiba-tiba Ella berteriak.

"Apasih La! Ngagetin tahu ga!" ujar Rini seraya berdecak pinggang. Tak lupa ia menabok punggung teman menyebalkannya itu alias Ella. Ella yang ditabok pun hanya cengar-cengir saja.

"Hehehe maaf Rin, habisnya terlalu bersemangat nih aku," sahutnya. Rini yang mendengar itu hanya memutarkan bola matanya, gini amat punya temen.

"Yaudah kamu tadi mau bilang apa?"

"Gini-gini, mending kita tanya langsung aja ke Ala dia suka novel genre apa," usul Ella. Rini hanya bisa tersenyum tertekan mendengar saran dari Ella yang agak nyeleneh. Gimana engga, masa kita nanyain langsung ke orang yang mau kita kasi hadiah, ga surprise dong jadinya.

"Yaudahlah La, terserah kamu aja mau gimana. Entar aku transfer uangnya, aku mau balik ke tempat dudukku dulu," sahut Rini dan pergi kembali ke tempat duduknya.

----

Ella sedari tadi senyum-senyum sendiri saat menatap kekasihnya yang tengah asyik meminum milk tea bobanya. Ala yang merasa ditatap begitu intens langsung menatap balik pacarnya yang tengah senyum-senyum itu dengan wajah heran.

"Kamu kenapa senyum-senyum ay?" tanya Ala heran. Ella yang ditanya begitu langsung tersadari dari lamunannya.

"Eh hehehe engga kok, kamu cantik hari ini," jawabnya sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ala yang mendengar jawaban seperti itu seketika mengernyitkan alisnya.

"Hari ini doang? Berarti kemarin-kemarin aku ga cantik gitu?" ujar Ala sambil berdecak pinggang siap untuk mengomel layaknya ibu-ibu. Ella tiba-tiba merasakan seperti ada tanda peringatan saat itu reflek menutup mulutnya. Aduh salah ngomong lagi nih aku, habislah.. tolong -Ella.

"Eh sayang engga gitu maksudnya, kamu setiap hari cantik ih," jawab Ella dengan muka yang memelas. Habislah riwayat Ella jika Ala betulan ngambek, bisa-bisa ia tidak diajak bicara berhari-hari seperti waktu itu.

----

*flashback on :

"Sayang, hari ini kamu cantik deh," ujar Ella. Ala yang mendengar pujian itu seketika mengernyitkan alisnya.

"Hari ini? Oh berarti kemarin-kemarin engga gitu?"  jawabnya seraya berdecak pinggang.

"Oke kalau gitu, ga usah ngomong sama aku lagi," sambungnya lagi.

Dan ya benar saja, Ala tidak mau berbicara dengan Ella sampai 5 hari lamanya. Namun untungnya Ella berhasil membujuk Ala dengan membelikannya ice cream varian cookies and cream kesukaan Ala.

*flashback off.

"Serius? Kamu ga bohong kan?" ujar Ala dengan mata yang memicing. Ella yang melihat itu seketika merasa gemas maksimal pada pacarnya itu. Dengan reflek ia menyubit pipi chubby milik Ala. Ala yang merasa pipinya dicubit langsung menepis tangan Ella dari pipinya.

"Jangan cubit-cubit ih, sakit jadinya pipiku," sambungnya lagi dengan cemberut.

"Eh iya sayang maaf, tapi aku ga bohong. Aku serius kalau kamu tuh cantik setiap hari," jawabnya.

Syukurlah diriku terselamatkan -Ella.

"Oh iya ay, aku mau nanya. Novel kesukaanmu tuh yang  genre apasih?" tanya Ella. Ala yang mendengar pertanyaan seperti itu langsung heran.

"Kok tumben nanya kaya gitu? Aku sukanya novel genre romance aja tapi yang sad ending," jawabnya.

"Astaga kok kamu aneh sekali sukanya novel yang sad ending," ucap Ella sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Suka-suka Ala lah, ga senang?" sahutnya. Ella disitu hanya bisa tersenyum terpaksa.

"Suka kok sayang, suka banget," jawab Ella sembari tersenyum tertekan.

Gini amat nasib punya pacar yang sensinya minta ampun -Ella.

*Author dan Rini menertawakan Ella dengan puas di pojokan.

----

-JeejynAruna, 14 September 2023.

Sorai (End)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα