Chapter 10 : Akhirnya baikan.

74 2 0
                                    

Jangan lupa divote, enjoy the story ~

----

Setelah kejadian Ala tidak mau baikan dengan Ella, ia semakin lesu dalam menjalani hari-harinya. Biasanya jika dihari minggu seperti ini pasti Ala akan merengek padanya untuk diajak berjalan-jalan.

"Apa aku chat aja ya?" batinnya.

Tangan besarnya mulai mencari-cari dimana keberadaan ponsel miliknya untuk mengirim pesan pada Ala.

"Nah ketemu, chat apa ya," ujar Ella.

Alakuu ♥️

Selamat pagi Ala, mau jalan-
jalan sama aku engga?
send

Boleh.

Okay! Nanti aku jemput yaa
read

"Astaga cueknya pacarku ini," ucap Ella sembari mengelus-elus pelan dadanya.

Namun ia teringat dengan pesan Ala yang mau berjalan-jalan dengannya, seketika ia kembali bersemangat dan segera bersiap-siap untuk menjemput sang kekasih.

----

Tin tin ~
Ala yang sebenarnya sedang malas beraktivitas namun ia tetap mengiyakan ajakan Ella untuk berjalan-jalan, agar ia bisa melihat bagaimana effort Ella saat membujuknya.

"Udah?" tanya Ella pada Ala yang tengah memasang seat belt. Ala hanya mengangguk untuk memberikan respon dari pertanyaan Ella tadi.

Hening.
Suasana yang begitu canggung terasa dimobil Ella kala itu, biasanya Ala pasti akan menceritakan segala sesuatu yang ia alami disetiap harinya. Namun berbeda dengan hari ini, Ala tampak betah berdiam diri sembari menatap jalanan lewat kaca jendela mobil.

"Please ini sampai kapan aku harus diem-dieman mulu sama Ala, ga enak ih rasanya," eluh Ella dalam hati.

Rasain, siapa suruh nyari gara-gara sama Ala -Ala.

----

Setibanya mereka di pantai, Ala dengan antusias segera berlari ke bagian bibir pantai untuk bermain air dan pasir seperti biasa. Ella yang sedang malas basah-basahan akhirnya memilih untuk duduk dibawah pohon kelapa yang rindang saja sembari memantau kekasihnya yang tengah asyik bermain sendiri.

Dua jam telah berlalu, Ala yang mulai merasa lelah akhirnya pergi menghampiri Ella dan duduk disampingnya lalu bersandar pada bahu Ella yang lebar.

Nyaman. Satu kata yang selalu Ala rasakan jika sedang bersama Ella, betapa beruntungnya ia memiliki kekasih sebaik Ella. Walaupun ada nyebelinnya sih.

"Ala, kita baikan ya? Aku ga nyaman kita diem-dieman gini terus," ucap Ella dengan lembut seraya mengelus-elus kepala Ala dengan hangat.

Akhirnya pertahanan Ala pun runtuh, ia tak kuasa menahan rasa saltingnya. Saking saltingnya, sampai-sampai pipinya kembali memerah layaknya kepiting rebus. Ia segera menutup mukanya agar Ella tidak melihatnya namun terlambat, Ella sudah terlanjur melihat pipinya yang memerah.

"Ciee salting," ledek Ella sembari tertawa. Ala yang kesal diledek pun menabok lengan Ella hingga sang empunya merasa kesakitan.

Gede amat tenaga ni bocil coy -Ella.

Iyalah, Ala gituloh -Ala.

"Jadi gimana Ala, mau kan baikan?" tanya Ella lagi. Ala hanya mengangguk lalu memeluk erat kekasihnya itu. Tak lupa ia meminta maaf karena telah marah sebelum mengetahui fakta yang sebenarnya.

"Maafin Ala ya karena udah marah sebelum Ala denger langsung penjelasannya dari Lala," ucapnya.

Ella yang mendengar ucapan Ala meresponnya dengan mengangguk saja, dan kembali mempererat pelukan mereka.

Serius thor, kok lama-lama aku jadi nyamuk ya disini -Rini.

Itu sih dl ya -Author.

Setelah menikmati pemandangan sunset di pantai tadi, mereka memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai gelap.

----

"Ala, I love you."

"I love you more Lalaku."

----

Maaf karena chapter ini pendek sebab author pikirannya sudah buntu, nanti jika author ada ide lagi. Mungkin akan dilakukan sedikit revisi. Terimakasih telah membaca dan memberi vote.

-JeejynAruna, 14 September 2023.

Sorai (End)Where stories live. Discover now