Calon Keluarga Baru

44 1 0
                                    

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Askara dan Dokter Nanda semakin erat. Askara merasa nyaman dengan kehadiran Nanda, dan mereka berdua semakin terikat seperti ibu dan anak. Nanda merasa bahagia bisa memberikan dukungan dan kasih sayang kepada Askara, dan dia merasa bahwa peran sebagai calon ibu bagi Askara adalah hal yang alami baginya.

Saat Askara semakin pulih, dia mulai menunjukkan sifatnya yang manja terhadap Nanda. Dia senang dimanja dengan perhatian dan kasih sayang Nanda, seperti seorang anak yang sedang mencari kenyamanan dan kehangatan dari ibunya. Askara sering kali mencari dekapan Nanda, mencari rasa aman dan ketenangan dalam pelukan sang dokter.

"Dokter Nanda, aku merasa senang berada di dekatmu. Kau seperti ibuku sendiri, dan aku merasa begitu dicintai," ucap Askara dengan penuh kehangatan saat mereka duduk bersama di ruangan perawatan.

Nanda tersenyum penuh kasih, merasa terharu dengan sikap manja Askara. Dia mengusap lembut rambut pasien muda itu, "Aku sangat mencintaimu, Sayang. Aku selalu di sini untukmu, dan kamu adalah anak yang sangat istimewa bagiku."

Hubungan mereka semakin menghangat, dan Nanda menghadapi sikap manja Askara dengan penuh kesabaran dan cinta. Dia mengerti bahwa Askara telah mengalami banyak hal dalam hidupnya, dan kini adalah saatnya untuk memberikan dukungan dan kasih sayang yang dia butuhkan.

Di sisi lain, Bima melihat perubahan dalam hubungan Askara dan Nanda dengan perasaan campur aduk. Dia merasa bahagia karena temannya menemukan kebahagiaan dalam peran sebagai calon ibu bagi Askara, tetapi juga merasa cemburu karena rasa dekat yang semakin erat antara mereka berdua.

Bima mencoba untuk meredakan perasaan cemburunya dan mengingatkan dirinya sendiri bahwa Nanda adalah temannya yang penuh kasih sayang dan berhak bahagia. Dia tahu bahwa hubungan Askara dan Nanda adalah sesuatu yang indah dan istimewa, dan dia berusaha untuk menerima perubahan ini dengan hati yang lapang.

Sementara itu, Nanda dan Askara menghabiskan banyak waktu bersama, berbicara, bermain, dan berbagi momen-momen menyenangkan. Askara senang menceritakan kisah-kisah tentang masa lalunya, dan Nanda dengan sabar mendengarkan setiap detil cerita itu.

"Dokter Nanda, kau adalah orang yang pertama kali merawatku dengan begitu banyak kasih sayang setelah ibuku pergi," ucap Askara dengan tulus, "Aku merasa sangat beruntung memiliki ibu seperti kamu."

Nanda tersenyum, tetapi juga merasa haru mendengar perkataan Askara. Dia menyadari betapa besar arti kehadirannya bagi Askara, dan dia merasa terhormat bisa menjadi sosok yang penting dalam hidup pasien muda itu.

"Kamu adalah anak yang sangat kuat dan istimewa, Sayang. Kamu telah melewati begitu banyak, tetapi tetap tegar dan bersemangat. Aku bangga padamu," ucap Nanda dengan lembut sambil memegang tangan Askara.

Setiap kali Nanda memberikan dukungan dan kasih sayang, Askara merasa semakin dekat dengannya. Dia merasa bahagia dan aman di samping dokter yang sudah seperti ibu baginya. Rasa cintanya terhadap Nanda semakin tumbuh, dan dia mulai berpikir bahwa Nanda adalah sosok yang dia rindukan sebagai ibu sejak kecil.

Tak hanya Nanda yang merasakan ikatan yang kuat, Bima juga ikut terpesona dengan kedekatan mereka. Ia melihat betapa spesialnya hubungan Nanda dan Askara, dan bagaimana Nanda begitu penuh kasih terhadap anak yang bukan darah dagingnya sendiri. Bima pun semakin yakin bahwa Nanda adalah wanita yang ingin dia jalani seluruh hidupnya.

Jodoh Untuk AyahWhere stories live. Discover now