PART 1

659 110 24
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

Xander yakin ada yang salah dengan dirinya, meski ia baru saja bercinta dengan Belinda tapi ia merasa... - ....

Kurang?

Tidak bukan kurang karena ingin bercinta lagi, melainkan kurang karena ada yang mengganjal.

Bukan berarti kejantanannya kini masih berdiri, benda itu sudah lemas karena baru saja mengeluarkan cairan. Di luar tentu saja. Xander masih sadar jika ia tidak memakai pelindung, meski Belinda berbisik jika ia aman dan minum pil, Xander tetap tidak mau mengambil resiko.

Tidak seperti malam enam tahun lalu.

Sial.

Xander tahu perbedaannya sekarang, Belinda yang dulu sangat polos dan tidak berpengalaman, tapi Belinda yang sekarang ada di dekatnya adalah Belinda yang berbeda. Begitu berpengalaman dan tahu bagaimana memainkan kenikmatan.

Harusnya Xander puas. Tapi ia justru merasa... - apa istilahnya - kesal? Ada satu bagian pada dirinya yang merasa sangat kurang.

Kurang apa itu yang Xander tidak tahu. Bukannya tidur dan berbaring untuk memulihkan tubuhnya setelah percintaan panas mereka, Xander justru masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan sisa percintaan mereka.

Hal yang biasa Xander lakukan jika baru saja melakukan hubungan seks dengan pelacur.

Tapi Belinda bukan pelacur. Belinda cinta pertamanya, wanita yang sampai saat ini belum bisa Xander lupakan. Lalu kenapa Xander bersikap seolah Belinda hanyalah wanita sesaat saja. Sama seperti wanita-wanita lain yang selama ini menemani Xander.

Seks mereka malam ini terasa tidak memuaskan sama sekali meski Belinda sangat panas dan nikmat.

Xander pasti sudah gila. Atau mungkin dia sedang tidak sehat?

Bukankah ini adalah hal yang sudah Xander tunggu sejak dulu? Benarkan? Lalu kenapa dia merasa ada yang aneh.

"Kau mau pergi?" Tanya Belinda beranjak bangun. Menutup tubuh telanjangnya dengan selimut, dan menatap Xander dengan pandangan heran. Sebab pria itu sudah berpakaian lengkap.

"Aku lupa kalau aku ada janji sebelumnya." Jawab Xander membenahi penampilannya, menatap Belinda sejenak dan yakin jika apa yang ia lakukan ini sudah benar.

Pergi dari sini secepat mungkin. Bukannya berbaring dan bergelut dengan tubuh telanjang Belinda yang menggoda.

Mungkin setelah dari sini Xander akan pergi ke rumah sakit, menemui dokter pribadinya dan meminta sang dokter untuk memukul kepalanya dengan keras.

Bisa-bisanya ia melewatkan tubuh Belinda begitu saja. Tapi Xander benar-benar tidak bisa berlama-lama disini, perasaannya tidak tenang, dan seolah ia telah melakukan satu kesalahan besar.

"Jadi kau mau pergi?" Belinda menanyakan hal tersebut dengan nada tidak percaya.

"Maaf Belinda. Aku benar-benar lupa jika aku ada janji sebelumnya."

Wanita itu terlihat kecewa, tapi mencoba tersenyum manis pada Xander dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

"Baiklah. Aku akan mengantarmu keluar. Bisa kau berbalik agar aku dapat berpakaian?"

Demi Tuhan pembicaraan macam apa ini? Mereka baru saja berhubungan badan, tapi kenapa setelahnya mereka terlihat canggung satu sama lain seolah baru saja melakukan tindakan perselingkuhan?

DIVERGENTWhere stories live. Discover now