It's Hurt 2

610 121 20
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

🖤❤️🖤

"Sampai saat ini kami tidak menemukan penumpang yang bernama Belinda Ann Russel sama sekali, sir. Baik dalam transportasi darat maupun udara."

Xander mengangguk singkat dan menyuruh bawahannya itu pergi. Pria tampan itu menghela nafas dan menyandarkan kepalanya.

"Ternyata kau masih mencarinya."

Suara itu berasal dari Oscar Hemmings, yang memang sejak tadi berada dalam ruangannya.

"Mau sampai kapan kau seperti ini Bloodstone? Bukankah kau sudah ditolak olehnya?"

"Aku hanya ingin memastikan bahwa dia tidak hamil." Jawab Xander yang sama sekali tidak bisa lupa dengan apa yang terjadi pada malam dua minggu lalu.

Xander masih ingat dengan jelas malam itu, bagaimana ia tidak menggunakan pengaman sama sekali. Begitu juga dengan Belinda, Xander yakin itu. Tidak mungkin perawan seperti Belinda menggunakan kontrasepsi bukan? Apalagi percintaan mereka bukanlah satu hal yang direncanakan.

"Hamil? Belinda?" Oscar terdengar mencemooh. "Kau yakin tidak salah orang?"

"Diamlah Oscar."

"Ayolah dude, aku pernah melihat sendiri bagaimana ia berangkulan mesra dengan pria yang lebih tua darinya dan masuk ke dalam hotel. Mereka juga berciuman di dalam lift, dan kau masih berpikir jika dia bisa hamil karena bercinta denganmu sekali."

Oscar mendengus. "Kau sangat pintar Bloodstone. Tapi jika menyangkut tentang Belinda, entah kenapa kau menjadi sangat bodoh."

Ceklek

Elias baru saja datang dan masuk keruangan Xander tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu. Ia langsung mengambil Bourbon koleksi Xander dan duduk disebelah Oscar.

"Ada apa dengan kalian?" Tanya pria itu.

Oscar menuding Xander yang memilih menatap ke arah lain.

"Aku tidak tahu pelet apa yang sudah Belinda berikan pada pria ini, hingga dia segila itu ingin menemukannya."

Elias pun menoleh pada Xander, "Kau masih mencari wanita itu?"

"Sudah ku bilang jika aku ingin memastikan bahwa dia tidak hamil."

Jika Belinda hamil tentu Xander haruslah bertanggung jawab bukan? Ia sama sekali tidak keberatan jika harus menikah dengan wanita itu dan membesarkan anak mereka bersama. Tapi kenapa sulit sekali menemukan Belinda?

"Kalau dia hamil memangnya kenapa? Belinda sudah dewasa Bloodstone." Ujar Oscar. "Dia tahu apa yang harus ia lakukan. Menggugurkan bayinya atau mempertahankannya."

Xander langsung menoleh tajam mendengar hal itu keluar dari bibir Oscar. "Menggugurkan?"

Xander jelas-jelas tidak menyukai gagasan tersebut. Jika memang Belinda tidak menginginkan anak mereka, tidak seharusnya Belinda membunuhnya, Xander bahkan mau membesarkan anak itu sendiri.

Sial. Xander jadi semakin ingin menemukan Belinda.

"Berhentilah bertengkar." Seru Elias mulai lelah dengan perdebatan kedua sahabatnya.

"Dan kau berhentilah membicarakan Belinda. Dia sudah bahagia dengan hidupnya sendiri Xander. Kemari dan jelaskan pada kami tentang proyek sistem mu yang baru itu." Elias memilih menetralkan percakapan di sekitar mereka. Tak peduli jika Oscar dan Xander masih saling melempar tatapan sinis.

DIVERGENTWhere stories live. Discover now